Oknum Timsel Paskibraka Morowali Diduga Menampar Calon Peserta Saat Seleksi Wawancara

MOROWALI – Diberitakan seorang oknum Tim Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Timsel Paskibraka)  Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah diduga kuat menampar salah satu peserta saat melakukan seleksi wawancara. Besar dugaan, calon peserta itu ditampar karena tak berhasil memberikan jawaban sesuai yang diinginkan oleh oknum Timsel Paskibraka tersebut.

Seleksi calon Paskibraka untuk Kabupaten Morowali tahun 2025 itu telah selesai. Namun, ada cerita yang belum selesai di tengah masyarakat. Apa itu?

Seorang siswa usai mengikuti kegiatan seleksi dilaksanakan di Kantor Kesbangpol Morowali yang dikuti seluruh siswa menceritakan mengaku ditampar bernama Adifa. Adifa murid dari perwakilan SMANSA Bungku Tengah. Adifa kaget dengan perlakuan yang didapatkan dari Timsel Paskibraka tersebut.

“Saya ditampar tanpa ada alasan yang jelas dari salah satu oknum tim seleksi Paskibraka dan apakah proses seleksi harus ditampar?,” tanya  Adifa kepada wartawan, Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (5/5/2025)

Tak hanya Adifa, seorang peserta seleksi calon Paskibraka Morowali bernama Siti Hajar mengungkapkan keanehan dalam seleksi tersebut. Siti Hajar menceritakan, ada 33 peserta merasa tidak adil dalam beberapa tahapan seleksi dan nilai seleksi wawancara karena beberapa pertanyaan yang diberikan tidak sesuai, Di mana pertanyaan tersebut tak layak dilayangkan saat wawancara menyeleksi calon Paskibraka.

“Seperti pertanyaan apa bisa panjat kelapa? Apakah tahu cuci piring? Bahkan ada pertanyaan tentang keluarga yang ditanya kepada 2 peserta saudara kembar tetapi diberikan nilai berbeda,” beber Siti Hajar.

Siti Hajar bertanya-tanya, memang tahapan dan seleksi sebagai Paskibra seperti itu? Bagi Siti Hajar, jika tidak lolos pada proses seleksi itu tidak ada persoalan namun beri sikap yang adil dalam menentukan calon yang lolos ke tingkat provinsi.

“Saya butuh penjelasan kalau memang kami gugur di nilai, kenapa yang lolos untuk seleksi provinsi lolos, sedangkan kami semua tau kalau tidak memenuhi syarat untuk lari nya tiga putaran dan shit up nya tiga itupun tidak sempurna,” papar Siti Hajar.

Sementara seorang peserta Paskibraka Morowali bernama Syahrial memprotes pertanyaan yang diajukan oleh panitia. Di mana pertanyaan yang diajukan oleh Timsel Paskibraka Morowali tidak sesuai dengan yang akan ditugaskan jika terpilih menjadi Paskibraka.

“Seharusnya kan tes wawancara yang ditanyakan mengenai Paskibraka atau Pancasila dan kebangsaan, Tapi kenapa pertanyaan yang diberikan kepada saya melenceng dari Paskibraka semacam diberikan pertanyaan asal-asalan dan diberikan nilai yang yang tidak sesuai,” protes Sahrial.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *