Menguak Tabir Tertangkapnya Walikota Bekasi

Oleh : Pimpinan Redaksi Media belarakyat.com, Moh Cahyadi

Belarakyat – Lembaga anti rasuah Indonesia (KPK-red) menduga adanya harta Walikota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi yang gak masuk akal alias irasional. KPK sedang mendalami asal-usul kepemilikan harta yang dimiliki oleh Walikota non aktif Bekasi tersebut.

“Perihal harta yang gak masuk akal (irasional-red) Masih terus berkembang, karena harta-harta yang irasional sedang kami lakukan pengembangannya,” tegas Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dalam keterangannya, Rabu (12/1/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Karyoto yang bertugas sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK-red) mengutarakan “pihaknya akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri asal usul harta Pepen. Karyoto menyebut pihaknya tak ragu menjerat Pepen dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU-red).”

“Hasil dari PPATK bakal dijadikan bahan pertimbangan, apakah kita temukan TPPU-nya atau tidak,” tutup Karyoto.

Lembaga anti rasuah (KPK-red) menetapkan Walikota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta jual beli jabatan di Pemerintahan Kota (Pemkot-red) Bekasi. KPK pun menjerat 8 orang tersangka lainnya.

Menyikapi perihal tertangkapnya Walikota Bekasi oleh KPK, Pimpinan Redaksi belarakyat.com, Moh Cahyadi angkat bicara, “Walikota Bekasi non aktif, Rahmat Effendi dapat terjerat kasus korupsi itu karena beliau bekerja sebagai Kepala Daerah tidak dilandasi oleh 3 kunci utama kesuksesan menurut Islam, yaitu *IKHLAS, SABAR, dan JUJUR*.

*IKHLAS*

kerja ikhlas itu bekerja dengan bersungguh-sungguh, semangat, serta tidak mengeluh sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal, kerja ikhlas juga dilandasi dengan hal yang tulus. Sebagai contoh dari kerja ikhlas adalah seorang kepala daerah (Walikota Bekasi-red) itu bekerja dengan setulus hati melakukan yang terbaik untuk masyarakat Kota Bekasi.
Dalam Al-Quran Surat *At-Taubah ayat 105* yang artinya :
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

*SABAR*

Sabar dapat diartikan sebagai suatu sikap menahan emosi atau keinginan dalam situasi tertentu.

Dalam riwayatnya, Imam Bukhari juga menjelaskan mengenai sabar, “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.”
(HR. Al Bukhari)

*JUJUR*

Sikap jujur merupakan salah satu sikap yang sudah diajarkan kepada kita sejak kecil dan sejak menginjak bangku sekolah untuk pertama kali. Diajarkannya kita kepada pentingnya sikap jujur sejak dini bukannya tanpa alasan. Jujur merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam beraktivitas, salah satunya adalah jujur saat bekerja.

Sikap jujur akan melahirkan kepercayaan antara satu orang dan lainnya. Sikap jujur juga menjauhkan rasa curiga hingga kekhawatiran akan rusaknya sebuah kepercayaan yang dibangun. Oleh sebab itulah sangat penting memiliki sikap jujur saat bekerja.

Firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab, ayat 23 yang menjelaskan “bahwasanya orang berbuat jujur, memang karena timbul dari dasar jiwanya yang memang jujur, pastilah akan mendapat ganjaran yang mulia di sisi Allah.”

Jika Walikota, Bupati, Gubernur, Menteri, Legislatif (DPRD dan DPR RI) serta Pimpinan Negara (Presiden) bekerja dengan dilandasi *Keikhlasan, Kesabaran, serta Kejujuran* Insya Allah Negara akan damai dan sejahtera, serta rakyatnya pun akan makmur dan terjamin kehidupannya.
(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *