Jakarta (28/5). Dua kakak beradik, Tri Widhianto (28 th) Okta Wahyudi Kusuma (26 th) lahir di Desa Tatakarya, Kabupaten Lampung Utara, Lampung. Sekitar 4 jam perjalanan dari kota Bandar Lampung.
”Kami hanya ingin masyarakat bisa tetap menjalani social distancing dalam masa PSBB ini tanpa khawatir kebutuhan sembako mereka tetap dapat terpenuhi dalam harga yang wajar,” kata Okta pada Bela Rakyat, Selasa (28/4/2020).
Mereka adalah anak seorang petani desa yang sukses meniti karier di Jakarta. Dua kakak beradik ini juga kompak untuk menekan angka PHK pada bisnis yang mereka bangun berdua.
Dilansir dari Majalah Tempo edisi 11 April 2020, pekan lalu jumlah pekerja yang terkena dampak Covid-19 telah mencapai 1,2 juta orang. Di Jakarta Dinas Tenaga Kerja, Trasmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta mencatat ada sekitar 132 ribu pekerja dirumahkan, sedangkan 30 ribu lainnya diberhentikan. Mereka yang terimbas, tercatat berasal dari 18.045 perusahaan.
Tak terelakkan, bisnis Tri dan Okta pun ikut terkena imbas dari kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tri dengan bisnis pasokan sayuran ke resto mulai kehilangan orderan karena berberapa resto terpaksa tutup.
Begitu pula dengan Okta yang mulai kehilangan orderan percetakan untuk kebutuhan berbagai perusahaan. Sebagai pebisnis, tak mungkin mereka tak memikirkan nasib karyawan. Ancaman PHK tentunya juga akan menjadi momok yang menyeramkan pula bagi karyawan mereka.
Tak tinggal diam. Meskipun upaya yang dilakukan dua kakak beradik tersebut tak bisa menekan lonjakan angka pengangguran karena PHK, namun setidaknya tak satu pun karyawan mereka yang terkena dampak PHK.
Keresahan tersebut justru menjadi inspirasi bagi kedua kakak beradik Tri dan Okta untuk berkolaborasi dalam bisnis sembako dengan nama Lumbung Farm. Ide ini muncul untuk menyelamatkan para karyawan dari gelombang PHK.
Komitmen mereka tak main-main soal bisnis. Berbagai paket sembako murah disediakan seperti beras, gula, minyak, teh, telur, mi instan dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Jabodetabek. Semuanya serba totalitas. Paket dikemas secara apik yang siap untuk didistribusikan.
”Kami hanya ingin masyarakat bisa tetap menjalani social distancing dalam masa PSBB ini tanpa khawatir kebutuhan sembako mereka tetap dapat terpenuhi dalam harga yang wajar,” tutur Okta. Bahkan ia pun mengatakan bahwa paket yang dipesan oleh seluruh pelanggan sudah termasuk ongkos kirim
”Pokoknya pembeli terima beres, biaya antar GRATIS,”tambahnya.
Selain menyelamatkan karyawan mereka dari gelombang PHK, Tri dan Okta melalui Lumbung Farm membuka kesempatan bagi siapapun juga untuk bergabung dengan mereka. Caranya adalah dengan menjadi Reseller (sub distributor) tanpa modal.
”Kami juga open reseller, supaya teman-teman yang terkena dampak PHK tak hilang harapan dan pemasukan harian. Hanya modal handphone saja Reseller bisa order ke Lumbung Farm, maka Lumbung Farm yang akan langsung mengirimkan ke alamat buyer dari Reseller tersebut,” tutur Tri.
Reseller juga tak perlu menaikan harga jual juga karena Lumbung Farm memiliki sistem bagi komisi.
Semakin hari, jumlah reseller Lumbung Farm semakin bertambah. Dari hanya lima Reseller, hanya dalam hitungan kurang dari seminggu sudah ada 50 reseller yang tersebar di Jabodetabek.
”Jujur Kak awal gabung sempat ragu karena aku tau online dan sempat beberapa kali ditipu juga. Suami meminta saya berhati-hati, apalagi belum tau buktinya tapi sudah share ke group medsos. Tapi saya tetap kekeh mau coba. Alhamdulillah ketemu Lumbung Farm yang bisa COD-an semua jadi real. Pokoknya puas deh,” tutur Ria salah satu Reseller Lumbung Farm.
Nah, bagaimana dengan Anda yang sedang berjuang mendapatkan penghasilan tambahan di tengah Pandemi Covid-19 ini? Tak usah khawatir, Anda bisa mencoba bergabung dengan berselancar di medsos dengan membuka Instagram @lumbung_farm untuk bergabung menjadi Reseller Lumbung Farm. Aksi adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan – Pablo Picasso, lebih baik segera bertindak daripada menyesal karena melewatkan kesempatan untuk sukses. (red)