Penulis : Pimpinan Redaksi belarakyat.com
Bekasi – Museum Digital Gedung Juang Tambun terletak di Jalan Sultan Hasanudin No.39, Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Museum yang sudah diresmikan pada 19 Maret 2021 lalu mengusung konsep 4.0 yang serba digital. Semua konten atau sejarah dari gedung ini dan Bekasi tersaji secara modern di gedung ini. Tapi, di balik konsepnya yang serba digital, ternyata terdapat kisah ‘misteri’ yang belum terkuak sejak diresmikannya Gedung Juang Tambun sebagai Museum Digital pada 19 Maret 2021 lalu. Yuk, simak ‘misteri’nya apa saja.
Sejak Museum Gedung Juang 45 Bekasi diresmikan oleh Bupati Bekasi (Alm. Eka Suria Atmaja-red) pada 19 Maret 2021 hingga saat ini pengelolaannya diduga sedikit carut-marut, sudah diresmikan dari 10 bulan lalu namun hingga sekarang belum juga ada Kepala Museum. Disana juga tidak ada tim atau pelaksana maintenance/tekhnisi kelistrikan maupun beberapa hal lainnya. Hal tersebut mulai saya lihat saat kunjungan dadakan (sidak-red) Plt Bupati Bekasi H. Akhmad Marzuki di malam pergantian tahun 2021, saat Plt Bupati Bekasi tersebut hendak ke kamar mandi namun lampu di ruangan tersebut mati. Disana tidak adanya orang yang berkompeten menangani hal itu.
Bukan hanya itu, pria yang akrab disapa Cupank tersebut menelusuri lebih dalam lagi terkait Museum Digital Gedung Juang Tambun, banyak kalangan akademisi mempertanyakan Museum tersebut dibawah naungan siapa? Apakah Dirjen Permuseuman Pusat Kemendikbud atau bukan? Karena ketidakjelasan legal standing tersebut makanya menggantung, hingga saat ini belum ada Kepala Museum. Selain kepala Museum juga harus ada kurator, yang mana seorang kurator adalah sosok manusia yang kompeten dalam bidang tersebut. Dan ketika legal standing Museum sudah jelas dibawah naungan lembaga mana, maka harus ada pembinaan perangkat para struktur pengurus museum tersebut.
Apapun yang terjadi dengan Museum Digital Gedung Juang Tambun yang penting warga Bekasi punya Museum, tapi mohon dirapihkan lagi perihal legal standing Museum, struktur pengurus atau pengelola museum, pemasaran atau marketing museum, serta beberapa hal lainnya. Kita serahkan kelanjutannya bagaimana Pemerintah Kabupaten Bekasi menyikapi hal tersebut, dan masyarakat Bekasi menaruh banyak harapan kepada Pemkab Bekasi serta Stake holder terkait lainnya untuk segera membenahi ‘benang kusut’ yang selama ini menjadi ‘misteri’ di Museum Digital Gedung Juang Tambun, Kabupaten Bekasi.
(Redaksi)