JAKARTA – Sejumlah nama besar muncul sebagai calon Gubernur DKI Jakarta yang bakal berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Yang paling muda adalah adalah Komisaris PT Petrokimia Gresik (Persero) Noer Fajrieansyah.
Fajrie didorong maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 oleh relawan yang menyebut dirinya ‘Temen Bang Fajrie’. Relawan Teman Bang Fajri ini berisi rekan-rekan Fajrie sejak aktif di organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.
Sekretaris Temen Bang Fajrie, M. Syafei menjelaskan, pihaknya berharap partai politik (parpol) dapat mempertimbangkan nama figur Fajrie sebagai kandidat pada Pilgub Jakarta 2024.
Kalaupun tidak, kami tetap berupaya mengusung Fajrie lewat jalur independen. Kami sudah mulai bergerak ke bawah untuk mencari dukungan masyarakat. Insyaallah, niat baik ini dapat berjalan lancar,” tutur Syafei.
Untuk mengenalkan figur Fajrie yang kelahiran 1983 ini kepada masyarakat luas, Temen Bang Fajrie berinisiatif memasang ratusan spanduk dan baliho ucapan selamat Idulfitri di beberapa titik strategis di Jakarta. Sumber pendanaan berasal dari hasil urunan para relawan.
“Ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan awareness masyarakat Jakarta tentang sosok Fajrie. Kami juga sudah canangkan terjun langsung ke rumah-rumah warga untuk menyosialisasikan figur Fajrie, termasuk gagasan-gagasannya,” tegas Syafei
Sementara itu, Koordinator Temen Bang Fajrie, Rachmat Ariyanto menyampaikan dukungannya disampaikan pada wartawan yang atas penuh kesadaran mendukung Bang Fajrie.
“Kita paham karakter dan kemampuan, serta puluhan tahun bersama, jadi alasan kita-kita dari Relawan Teman Bang Fajrie berdiri mendukung Bang Fajrie,” kata Rachmat pada Lintas Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
“Secara politik, Fajrie memiliki kapasitas sebagai pemimpin Jakarta. Rekam jejaknya sebagai mantan Ketum PB HMI Ketum KNPI penanda Fajrie kaya pengalaman dan mental bertarung dalam kehidupan politik,” sambung Rachmat.
“Sebagai seorang profesional di beberapa BUMN, ini juga menujukkan Fajrie punya kapasitas manajemen dan bisa menjadi modal mengelola daerah sestragis Jakarta apabila diamanahi masyarakat,” sambung pengurus DPD Partai Demokrat Jakarta itu.
Sebelum menjabat Komisaris PT Petrokimia Gresik, Fajrie dipercaya menjadi Komisaris sekaligus Ketua Komite Audit PT Hotel Indonesia Natour (Persero), Direktur Corporate Resources di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI), Direktur Hubungan Strategis dan Kemitraan PT Pos Indonesia (Persero), dan Direktur PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Menurut Rachmat, sekalipun Jakarta tidak berstatus ibu kota, Jakarta tetap memerlukan pemimpin kreatif dan visioner. Dengan begitu, bisa mewujudkan visi kota global yang dimandatkan dalam Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ).
“Fajrie memenuhi persyaratan itu. Apalagi, Fajrie termasuk tokoh muda. Artinya, energinya melimpah. Ini penting dan menjadi salah satu modal utama kalau mau mengakselerasi pembangunan Jakarta menuju kota global,” jelasnya.