Jakarta-Maftuh, aktivis muda asal Jawa Timur secara tegas mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa La Nyalla Mattalitti dalam kasus dugaan korupsi dana hibah kelompok masyarakat APBD di Provinsi Jawa Timur tahun 2021-2022. Desakan ini disampaikan menyusul langkah KPK yang beberapa waktu lalu menggeledah rumah La Nyalla Mattalitti dan tujuh lokasi berbeda guna mendalami kasus dugaan suap dalam pengurusan dana hibah tersebut. Kamis, 24/04/25.
“Publik butuh kejelasan dan keadilan. KPK jangan tebang pilih. Jika ada indikasi kuat keterlibatan, maka La Nyalla Mattalitti pun harus segara dipanggil dan diperiksa,” tegas Maftuh kepada media, Kamis (24/4).
Seperti diketahui, KPK telah melakukan penggeledahan di sejumlah tempat strategis yang diduga berkaitan dengan kasus ini. Dari hasil penggeledahan tersebut, KPK menyatakan bahwa para pemilik atau penguasa lokasi yang digeledah akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Kasus dana hibah Jatim ini menjadi sorotan luas publik karena diduga melibatkan aktor-aktor besar dalam pemerintahan dan politik. Maftuh menyatakan bahwa transparansi dan keberanian KPK dalam mengungkap kasus ini secara tuntas akan menjadi ujian serius terhadap komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kami, anak muda Jawa Timur, tidak ingin dana hibah yang seharusnya untuk rakyat malah dijadikan bancakan oleh elite politik. Ini soal masa depan daerah kami,” ujar Maftuh.
Hingga kini, KPK belum memanggil La Nyalla Mattalitti. Namun, desakan dari publik terus menguat agar setiap pihak yang terkait, tanpa pandang bulu diperiksa secara transparan dan akuntabel.
“Jika KPK RI tidak berani untuk periksa La Nyalla Mattalitti, maka saya dan teman-teman aktivis muda Jawa Timur yang di Jakarta akan segera melakukan gerakan demonstrasi di depan gedung KPK RI,” tutupnya.
