Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa tiga koper usai menggeledah ruang kerja Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Tiga koper itu dibawa sejumlah petugas KPK yang mengenakan pakaian kemeja dan menggunakan ransel.
Di antaranya juga ada yang mengenakan rompi krem bertulis KPK. Koper-koper itu selanjutnya dimasukkan ke dalam tiga mobil MPV yang berada di luar gedung utama. Penyidik KPK menggeledah ruang kerja ketiga pucuk pimpinan Jawa Timur itu selama lebih dari enam jam, mulai pukul 11.00 hingga 19.36 WIB.
Sebelumnya, KPK menangkap tangan Sahat Tua Simanjuntak dan menyegel sejumlah ruangan di DPRD Jawa Timur, antara lain ruang kerja Sahat Tua, ruang server kamera pengawas CCTV, dan ruang Kabag Risalah. Sahat Tua ditangkap bersama tiga orang lainnya, Mereka resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dana hibah kelompok masyarakat yang dikucurkan melalui dana APBD Jawa Timur. Ia diduga menerima uang sekitar Rp5 miliar dari pengurusan alokasi dana hibah untuk kelompok masyarakat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa buka suara usai Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah ruang kerjanya, “Itu bagian dari proses yang harus kami hormati semuanya,” kata Khofifah seperti dikutip dari jurnalis Antara.
INTRIK PILPRES 2024 ?
Ada dugaan spekulasi bahwa digeledahnya ruang kerja Gubernur-wakil Gubernur jawa timur adalah upaya mensandera tokoh politik untuk kepentingan Pilpres mendatang , mengingat Provinsi Jawa Timur merupakan pemilih terbesar kedua nasional. Berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2019, jumlah pemilih Jatim mencapai 30,9 juta orang dengan perincian 15,2 juta laki-laki dan 15,7 juta perempuan. Jumlah ini merupakan jumlah pemilih terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat dengan jumlah pemilih 33,3 juta orang dan Jawa Tengah pada urutan ketiga (27,9 juta orang).
Jika melihat data survei ada 5 capres papan atas yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan sandiaga uno mereka bukan tokoh jawa timur. Sehingga Provinsi jawa timur adalah benteng penentu kemenangan bagi siapapun capres-cawapres yang akan berlaga dipilpres 2024. Belakangan ini ada 5 tokoh sentral jawa timur yang dipersepsikan publik layak menjadi capres – cawapres pada perhelatan pilpres 2024 yaitu LaNyalla Mattalitti, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Jenderal TNI Purn Moeldoko dan Ali Maskur Musa. Diolah Dari berbagai lembaga survei yang mempotret preferensi politik masyarakat jawa timur terhadap tokoh capres/cawapres jelang pemilu 2024 masing masing tokoh mendapat dukungan elektoral sebagai berikut :
1. Muhaimin Iskandar : 9,21 %
2. LaNyalla Mattalitti : 6,85%
3. Mahfud MD : 4,91%
4. Jenderal TNI Moeldoko : 2,51%
5. Ali Masykur Musa : 1,29%
Berikut profile tokohnya :
1. Ir. AA. LaNyalla Mahmud Mattalitti, M.HP (Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia)
Saat ini Merupakan Ketua DPD RI, ia senator asal Jawa Timur yang terpilih pada Pileg 2019 dengan perolehan suara 2,267,058. Ayahnya Mahmud Mattalitti adalah dosen yang penah dipercaya menjadi wakil dekan di Universitas Airlangga, Menempuh Pendidikan SD, SMP, SMA, di Surabaya, lalu melanjutkan kuliah dengan gelar Insyinyur di Universitas Brawijaya Malang dan meyelesaikan study Megister Sains Hukum dan Pembangunan di Universitas Airlangga
2. Dr (HC). Drs. A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si (Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia)
Saat ini merupakan Wakil Ketua DPR RI, ia terpilih sebagai Legislator Senayan dari Dapil Jatim 8 yang meraup suara 149,916 melalui partai Kebangkitan bangsa, ayahnya adalah Muhammad Iskandar adalah Dzurria Mambaul Maarif Jombang, Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, di Jombang dan Madrasah Aliyah Jogyakarta, lalu melanjutkan study dengan gelar Drs Fakultas Fisip UGM, megister Ilmu Komunikai di Universitas Indonesia kemudian doctor honoris causa dari universitas Airlangga Surabaya .
3. Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. (Menteri Kooordinator Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia)
Saat ini merupakan Menteri kooordinator politik hukum dan kemanan sebelum menjadi Menteri ia pernah menjadi hakim dan Ketua Mahkamah kontitusi dan pengajar di beberapa perguruan tinggi, ayahnya sebagai pegwai biasa di kantor kecamatan ombeng madura, Pendidikan SD, SMP, SMA di pamekasan Madura, Meraih gelar Sarjana di Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, kemudian megister Ilmu Politik dan program Doktoral Hukum Tata Negara di Univertas Gajah madah Jogyakarta, dan mendapatkan Gelar Guru besar (Professor) di Universitas Islam Indonesia Jogyakarta.
4. JENDERAL TNI PURN DR. H. MOELDOKO ( Kepala Staf Presiden )
Saat ini merupakan Kepala Staf Presiden, sebelumya telah menduduki puncak pimpinan di institusi Tentara Nasional Indonesia sebagai Panglima TNI. Moeldoko dilahirkan di Desa Pesing, Kediri, Jawa Timur. Ia merupakan putra bungsu dari pasangan Moestaman dan Masfu’ah. Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa serta meraih gelar Doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia.
5. DR. H. ALI MASYKUR MUSA ( Politisi NU )
Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum. lahir 12 September 1962 di Tulungagung Jawa Timur. anak dari pasangan KH. Musa Asy’ari dan Hj. Muthmainnah. Cak Ali dibesarkan di lingkungan keluarga religius. Kariernya dimulai sebagai dosen FISIP Universitas Jember pada tahun 1987. Pernah menjadi Anggota DPR/MPR RI selama 2 periode , Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Ketua Umum PP Ikatan SarjanaNahdlatul Ulama (ISNU).
Kini koalisi partai politik pun mulai menggodok simulasi pasangan capres/cawapres dengan menggadang-gadang tokoh berpengaruh di Jawa Timur.
Oleh: Hartono Mansur, Pemerhati Sosial Politik