MAKASSAR – Diklat Kewirausahaan Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (DKN KMHDI) adalah salah satu program kerja PP KMHDI guna menunjang proses kaderisasi organisasi.
Pembukaan DKN KMHDI dilaksanakan pada Jumat, (3/3/2023) bertempat di Hotel Harper Perintis, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Ketua Presidium PP KMHDI, I Putu Yoga Saputra mendorong agar mahasiswa tidak hanya fokus pada aksi demonstrasi di jalan, tetapi juga harus fokus pada penguatan ekonomi. Salah satu caranya adalah berwirausaha.
“Sebagai mahasiswa, saya juga memahami kebiasaan aktivis yang suka demo dan diskusi d malam hari sampai pagi. Namun hari ini, mahasiswa juga harus fokus pada penguatan ekonominya. Salah satu caranya adalah menjadi wirausaha,” ajak Yoga Saputra.
Yoga juga menyebutkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan tidak lepas dari kondisi bangsa hari ini. Disparitas antara lulusan Perguruan Tinggi, SMA/SMK, dan lainnya masih jauh lebih tinggi dibanding jumlah lapangan pekerjaan. Hal ini tentu menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
“Hari ini, jumlah lulusan perguruan tinggi, kemudian lulusan SMA/SMK, dan jenjang lainnya itu sekitar 3 juta orang. Tapi jumlah yang besar tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang jauh di bawahnya. Hal ini tentu berpotensi meningkatkan angka pengangguran di Indonesia,” jelas Yoga.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menggandeng BNI dan BI dengan maksud memberi kemudahan dalam mengakses permodalan maupun akses perizinan usaha.
“Dalam kegiatan ini, kami sengaja mengundang pihak perbankan, yaitu dari BNI dan Bank Indonesia. Harapannya peserta DKN yang merupakan mahasiswa ini bisa mendapatkan akses permodalan dan perizinan dalam menjalanlan usaha-usaha mereka,” terangnya.
DKN KMHDI menghadirkan 30 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Turut mengundang tiga pengusaha muda yang bertugas menjadi fasilitator sekaligus juri guna menilai rancangan usaha para peserta.