Kisah Lahirnya Ikatan Konsultan Walet Indonesia

JAKARTA – Pendiri Ikatan Konsultan Walet Indonesia (IKWI) Robie menceritakan awal mula pendirian organisasi yang dipimpinnya.

Kata Robie, IKWI berdiri berawal dari diskusi bersama beberapa orang temannya. Saat itu mereka sedang mendiskusikan perihal perkembangan budidaya burung walet di Indonesia. Diskusi itu terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah pada 2020 lalu.

“IKWI didirikan melalui kegiatan perkumpulan awal yang terdiri atas Robie selaku pendiri, Erny Yuliani selaku praktisi budidaya walet dan Landung selaku praktisi budidaya walet,” kata Robie, dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).

IKWI, tambah Robie, kemudian disahkan melalui Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM Nomor AHU-0023573.AH.01.04. Tahun 2022 Dan Akta Pendirian Ikatan Konsultan Walet Indonesia Nomor 20 Tanggal 17-11-2022 oleh Eret Hartanto.

“Visi IKWI adalah untuk mendukung pencapaian kualitas budidaya burung walet indonesia dalam memenuhi kebutuhan pengadaan bagi komiditi ekspor sarang burung walet.

Sedangkan misinya IKWI adalah melalui inovasi program pengembangan budidaya burung walet indonesia dan didukung jaringan yang luas, kami membantu mewujudkan budidaya burung walet Indonesia yang berkualitas dan bermutu terbaik di mancanegara,” papar Robie.

Dia kemudian juga menjelaskan tujuan pendirian IKWI. Robie bilang, IKWI senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan bidang sosial.

Robie mencontohkan pengembangan budidaya walet Indonesia melalui inovasi teknik pembelajaran (edukasi), inovasi pengembangan, dan akselerasi.

Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil budidaya burung walet melalui kolaborasi pengembangan teknik dan inovasi, pengelolaan sarang burung walet.

Lalu, sambung Robie, peningkatan kualitas dan kuantitas hasil budidaya burung walet kepada penggiat atau petani walet melalui kolaborasi pengadaan produk sarana pendukung budidaya burung walet, publikasi hasil harga penjualan sarang walet terupdate, dan pengembangan kewirausahaan.

“Peningkatan dan pengembangan budidaya burung walet melalui pendampingan budidaya burung walet oleh anggota IKWI selaku aktifis maupun teknisi budidaya walet yang telah tersertifikasi langsung oleh pihak IKWI,” ucap Robie.

Selain itu, IKWI juga mewadahi kerjasama, informasi dan komunikasi antar anggota maupun dengan lembaga atau organisasi profesi di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

“Dan bagi setiap praktisi budidaya walet Indonesia dapat ikut serta aktif bergabung dan mendaftarkan diri secara resmi di IKWK, sebagai badan hukum resmi legalitasnya dan memiliki banyak manfaat serta memiliki program-program yang membantu kemajuan budidaya walet Indonesia,” ujar Robie.

Sekadar informasi, pada 11-13 Januari 2025 IKWI akan melaksanakan agenda pertemuan dengan perwakilan pihak budidaya walet dari negara Vietnam, Nguyen Thanh Vien (Ceo Pronest).

Mereka akan membahas tentang perkembangan budidaya walet dengan kemajuan teknologi terbaru.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *