SUBANG – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Maman Imanulhaq berduka. Hal itu disampaikan saat bertakziah ke kediaman almarhum KH Mahfud Romli, pimpinan Pondok Pesantren Minhajut Thalibin di Patokbeusi, Subang, Jawa Barat.
Kehadiran Kiai Maman pada kesempatan itu, sebagai bentuk penghormatan pada peran besar yang selama ini diemban oleh almarhum KH Mahfud Romli dalam mendidik dan membina masyarakat Jawa Barat.
Kiai Maman menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan seluruh santri Minhajut Thalibin atas wafatnya Kiai Mahfud Romli. Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu menegaskan bahwa Kiai Mahfud Romli bukan sekadar ulama, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu memadukan peran agama dan sosial kemasyarakatan. Menurut Kiai Maman, almarhum adalah tokoh besar yang memberi banyak inspirasi dalam membimbing umat dan menggerakkan nilai-nilai keagamaan yang berpijak pada kebijaksanaan.
“Kiai Mahfud Romli adalah tokoh Jawa Barat yang begitu mencintai ilmu dan memberikan teladan. Beliau seorang ulama yang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan agama dan kesejahteraan masyarakat. Kehilangannya adalah duka bagi kita semua, terutama bagi umat Islam di Jawa Barat yang senantiasa mendapatkan bimbingan dan keteladanan dari beliau,” ungkap KH Maman Imanulhaq di kompleks pesantren Minhajut Thalibin, Minggu (3/11).
Kiai Maman menambahkan, almarhum KH Mahfud Romli memiliki visi yang jelas dalam membangun pesantren yang tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Minhajut Thalibin di bawah kepemimpinan almarhum berhasil menjadi tempat pembentukan generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Kiai Maman mengungkapkan bahwa peran besar KH Mahfud Romli telah mencetak banyak santri yang kini menjadi penggerak masyarakat di berbagai bidang. Kontribusinya diakui luas oleh masyarakat sebagai bukti nyata keberhasilan dakwah yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan persatuan.
Kehilangan KH Mahfud Romli, menurut Kiai Maman, merupakan kehilangan besar bagi masyarakat Jawa Barat. Beliau adalah sosok yang mampu menjadi panutan bagi berbagai kalangan, mulai dari para santri, tokoh masyarakat, hingga pemerintah daerah.
“Beliau adalah ulama yang tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mencontohkan. Jawa Barat kehilangan seorang kiai yang membawa pesan persatuan, kesejukan, dan kebersamaan,” tambahnya.
Di akhir kunjungannya, KH Maman Imanulhaq berdoa agar almarhum KH Mahfud Romli ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.
“Kita harus melanjutkan perjuangan beliau dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan bermartabat. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari keteladanan almarhum,” tutup Kiai Maman.