Oleh : Denny JA
“Emergency! Sangat penting.” Itulah pesan saya terima dari asisten. Ia menyela meeting saya hari itu.
Saya pun menghentikan sejenak meeting. “Ada apa?” Kaget juga saya menerima kabar itu. “Rafi menelfon bapak berkali- kali, tapi tak diangkat,” ujar asisten itu.
“Wah,” agak gusar saya. Rafi, anak saya sedang sekolah di London, bersama adiknya Ramy.
Saya pun bergegas menelfonnya. Saya lihat di WA, ia menelfon berkali-kali. Ketika meeting, handphone memang selalu saya “silent.”
“Ada apa Rafi,” tanya saya, sangat ingin tahu, dan agak gusar. Saya khawatir terjadi sesuatu padanya, atau adiknya.
Rupanya ia dan adiknya hanya ingin berdiskusi membeli tiket pertarungan bola antara Real Madrid dan Man City. Dua klub besar ini akan bertarung (Leg 2 Liga Champion), di kandang Man City, di Etihad Stadium, Manchester, UK.
“Ayah, aku bisa beli tiket yang harganya murah. Tapi itu di area penggemar Man City. Aku tak bisa berekspresi kalau Real Madrid membuat goal apalagi menang. Kan di sama semua penggemar Man City. Kandang mereka.”
“Ada tiket khusus untuk pendukung Real Madrid. Tapi harganya empat kali lipat. Memang area duduknya terbatas. Tim kita kan tim tamu. What do you think, Ayah?”
Dua anak saya ini memang penggemar fanatik Real Madrid. Mereka kerap kali mengulang kutipan: “Kita bisa pindah pasangan cinta, pindah warga negara, pindah agama, tapi tak bisa pindah klub sepakbola favorit.”
“Aku dan Ramy,” nanti naik kereta ke Manchester. Hanya dua setengah jam perjalanan. Kami menginap sehari di sana,” Rafi membujuk persetujuan saya.
“Diskusi dulu dengan bua ya,” jawab saya singkat. Bua itu panggilan untuk ibunya.”
Real Madrid versi Man City ini pertandingan besar. Ketika bertanding, Real Madrid sedang berada di puncak rangking 1 Liga Spanyol (La Liga). Sedangkan Man City di puncak pertama Liga Inggris (Premier Liga).
Man City kini juara bertahan Liga Champion, liga antar klub bola terkuat Eropa. Ia juara Liga Champion 2023. Sementara Real Madrid juara Liga Champion paling sering (14 kali juara).
Berapa harga tiket nonton bola ini? Rafi pun mengirim screen shoot dua tiket: 4550 pondsterling. Total 2 tiket 90 juta rupiah! Ampun, satu tiket harganya 45 juta rupiah. Pantesan tim sepakbola kaya raya.
Dini hari, pukul 02.00, Kamis 18 april 2024, saya pun sudah siap-siap menonton Real Madrid- Man City leg 2. Ketika Leg 1, Man City versus Real Madrid imbang di angka 3-3.
Di WAG, Rafi dan Ramy sudah mengirim fotonya naik kereta, ke Manchester. Mereka kirim foto juga berdua sedang berjalan, bersiap menonton ke stadium.
Tapi kegiatan saya hari ini padat sekali. Saya lelah. Saya paksakan tetap tak tidur. Namun kantuk tak tertahan. Saya pun tertidur.
Ketika bangun pagi, yang pertama kali saya cek adalah berita pertandingan. Real Madrid kalahkan Man City, masuk ke semi final, melalu adu penalti.
Saya buka aneka video di Youtube soal pertarungan itu. Rodrygo membuat skor kemenangan Real Madrid di menit ke 12. Tendangan pertamanya di tahan kiper, tapi bola memantul kembali. Segera bola ditendang kembali oleh Rodrygo dan goal.
Pertarungan semakin panas. Man City ingin membalas dan 61 persen menguasai pertarungan. Goal balasan pun tercipta di menit ke 76 melalui Kevin De Bruyne.
Di momen itu, Jeremy Doku berhadapan one to one dengan Valverde, di bagian kiri. Doku alihkan bola ke sisi tengah, tetapi dihalau oleh Antonio Ruediger.
Keberuntungan bagi Man City. Bola yang dihalau justru mengarah kepada De Bruyne yang berdiri bebas di wilayah penalti. Dengan pengalamannya, ia contek saja bola itu, gola ke gawang Madrid.
Skor 1-1 bertahan bahkan sampai perpanjangan waktu. Ditambah dengan Leg 1, total skor Real Madrid vs Man City, 4:4. Adu penalti tak terhindari.
Di awal, Real Madrid sempat tertinggal 1-0, karena tendangan Luka Modric tertahan kiper Man City. Namun skor berbalik menjadi 4-3 untuk kemenangan Real Madrid. Kiper Real Madrid, Andry Lunin, bermain gemilang.
“Aku deg-degan the whole time,” Rafi mengirim teks di WAG. Man City memang tak henti-henti memborbardir gawang Real Madrid.
Ramy mengirim screen shoot foto mereka berdua, di stadium itu, dengan latar belakang lapangan sepakbola, ketika momen Real Madrid memastikan menang adu penalti.
Setiap kali pertarungan besar Real Madrid, itu bagi saya tak hanya pertarungan bola. Tapi itu juga medium keakraban keluarga, karena menjadi pengalaman bersama, membagi cerita, harapan, kecemasan sebagai fans sepakbola.
*Penulis adalah Konsultan Politik, Founder LSI -Denny JA, Penggagas Puisi Esai, Sastrawan, Ketua Umum Satupena dan Penulis Buku.