BEKASI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, H. Akhmad Marjuki, SM.MM, melanjutkan agenda Reses III Tahun Sidang 2024–2025 dengan menggelar pertemuan bersama warga di Aula serbaguna Desa Danau Indah, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/07/2025) sore.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Danau Indah, Narmin, para tokoh masyarakat, Ketua PK Partai Golkar se-Kabupaten Bekasi, serta sejumlah warga yang antusias menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.
Dalam sambutannya, Akhmad Marjuki menegaskan bahwa pelaksanaan reses adalah bagian dari kewajiban konstitusional setiap anggota DPRD yang telah diatur dalam tata tertib lembaga.
“Salah satu tugas saya sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat adalah turun langsung ke masyarakat agar memahami apa saja yang menjadi usulan konstituen saya,” ungkapnya.
Aspirasi Warga: Infrastruktur jalan, pengangguran, hingga honor marbot
Berbagai masukan dari warga mencuat dalam kegiatan ini, mulai dari persoalan honor marbot dan imam Mushollah, kondisi jalan rusak, hingga minimnya perhatian terhadap pendidikan agama. Selain itu, persoalan lingkungan seperti saluran air, sampah, drainase, dan juga penyerapan tenaga kerja yang minim sehingga menjamurnya pengangguran di Desa Danau Indah ini yang menjadi sorotan warga.
Menanggapi hal itu, Akhmad Marjuki menegaskan komitmennya untuk mengawal semua aspirasi warga hingga ke tingkat forum DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Semua aspirasi Bapak/Ibu saya catat dan saya perjuangkan agar bisa terealisasi,” tegasnya.
“Saya harap waktu reses ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, terutama untuk menyampaikan usulan terkait pembangunan karena saya duduk di Komisi IV,” tambahnya.
Kepala Desa Danau Indah, Narmin, memberikan apresiasi atas kesediaan H. Akhmad Marjuki menggelar reses di wilayahnya. Ia berharap seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat benar-benar dikawal agar dapat direalisasikan.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Dewan di wilayah kami. Harapan kami, segala masukan dari warga bisa diperjuangkan dan terealisasi,” ujarnya.
“Tadi banyak disampaikan soal saluran dan sampah, infrastruktur jalan yang rusak, serta pengangguran yang semakin menjamur. Kami harap itu menjadi fokus perhatian,” tambahnya.
Salah satu warga, Vina, juga menyampaikan harapan agar permasalahan pengangguran di wilayah yang notabene dikenal sebagai Kota Industri (Kabupaten Bekasi-red) yang semakin lama semakin pelik dan semakin bertambah (menjamur-red) yang sudah bertahun-tahun belum terselesaikan bisa masuk dalam program kerja tahun 2026. Harap Vina.
“Tadi Bapak Dewan sudah mencatat semua. Harapan kami, semoga bisa direalisasikan tahun depan.” Pungkasnya.
Kegiatan Reses III ini menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk menyuarakan berbagai persoalan yang dihadapi secara langsung kepada wakil rakyatnya.