SULSEL -Tim Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menilai PT Vale Indonesia (PTVI) dalam operasinya telah melakukan adaptasi, antisipasi dan mitigasi dampak perubahan iklim.
Penilaian tersebut berdasarkan hasil kunjungan lapangan oleh Tim KAHMI ke kawasan pertambangan dan smelter nikel milik PTVI di Sorowako Sulawesi Selatan, pada selasa 5 Sepember 2023. Kegiatan berkunjung ke PTVI tersebut merupakan program kerja KAHMI Bidang Perubahan Iklim dan Restorasi Gambut (PIRG).
Tim KAHMI yang berkunjung dipimpin oleh Ketua Bidang Perubahan Iklim dan Restorasi Gambut Rachmat Hidayansyah Razak, didampingi oleh Bendahara Bidang PIRG Dadan Setiawan (praktisi pertambangan), Ketua Departemen Perubahan Iklim Ismet Djafar serta dua orang anggota Departemen Perubahan Iklim yaitu Ubaidillah anggota KAHMI yang juga aktivis/pengamat lingkungan dan Nurdeni (akademisi dan doktor jebolan Ilmu Kimia UNPAD).
Dalam kunjungan ini, KAHMI ingin mempertegas dan fokus pembicaraan pada hal-hal terkait komitmen dan capaian PTVI dalam upaya adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim secara berkelanjutan, termasuk reklamasi dan pemulihan pasca tambang serta kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
“KAHMI ingin memastikan bahwa komitmen terhadap perubahan iklim dan pemulihan lingkungan pasca tambang termasuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya benar-benar dijalankan dan terbuka,” kata ErHa sapaan akrab Rachmat Hidayansyah.
Senada dengan Rachmat, Ketua Departemen Perubahan Iklim Ismet Djafar menyatakan proses penambangan yang dilakukan PTVI sudah sesuai dengan kaidah pertamabangan yang baik dan disamping itu smelternya telah menggunakan energi bersih dan teknologi yang meminimalisasi pencemaran lingkungan. “Apa yang dijelaskan oleh Director Mining PTVI M.Rizal Baslang dan Senior Manager Mine Production Abdul Rauf nyata bisa disaksikan langsung di lapangan”, tambah Ismet.
“Dari peninjauan lapangan di beberapa tempat hari ini, kami melihat sendiri bagaimana upaya yang dilakukan PTVI sudah sesuai dalam mengelola lingkungan seperti penggunaan 3 PLTA milik sendiri sebagai sumber energi listrik, pengolahan air air limbah agar sesuai baku mutu sebelum dialirkan ke danau dan mengolahnya menjadi air bersih, serta melakukan reklamasi dan perawatan areal pasca tambang. Apa yang dilakukan PTVI bernilai positif, dan patut dicontoh oleh perusahaan tambang terintegrasi lainnya,” tegas Ismet yang juga ahli geologi dan energy .
Sementara itu, Director Environment & Permit Management PTVI, Zainuddin menjelaskan, upaya PTVI amanat dalam tantangan perubahan iklim telah dicanangkan lewat peta jalan atau road map untuk mengurangi emisi karbon hingga 33% pada tahun 2030 dan mencapai emisi karbon netral pada tahun 2050 sesuai UU No.16 Tahun 20216 tentang Ratifikasi Paris Agreement dan target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
“Target net zero emission kita itu lebih cepat dibandingkan pemerintah yang menargetkan hal itu tercapai di 2060,” ujarnya.
Ditambahkan Zainuddin, isu perubahan iklim telah menjadi konsentrasi utama bagi perusahaan secara global. Terbaru, PTVI tengah menggodok pemetaan dan strategi efisiensi penggunaan air. Perusahaan berfokus menurunkan ambang tekanan air atau water stress ke level terendah atau no stress.
Upaya ini, dijelaskan Zainuddin masuk dalam langkah mitigasi water scarcity, water stress dan water risk. Langkah yang dilakukan perusahaan di antaranya mengurangi penggunaan air di Furnace (tungku pembakaran) 4 dengan menggunakan udara.
“Langkah lain dengan mendaur ulang air yang digunakan dalam tambang. Jadi kita tidak langsung buang air limpasan tambang tetapi diolah atau dijernihkan kembali untuk dimanfaatkan misalnya untuk menyiram jalan tambang,. Itu langkah terhadap water scarcity” jelas Zainuddin.
Dalam strategi pengurangan emisi karbon mencakup efisiensi energi dan transisi ke energi terbarukan. Selama 2022, PTVI telah menyelesaikan ujicoba dalam skala produksi penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara pada tanur produksi dengan hasil sesuai harapan dengan potensi pengurangan sekitar 192,K KtCO2 e (10%), selain mengelola emisi dan air limbah hingga selalu memenuhi baku mutu dan meningkatkan pemanfaatan sampah sebesar 5%, tegas Zainuddin.
Dalam kunjungan ini, Tim KAHMI turut melakukan penanaman pohon prasasti sebagai tanda kunjungan KAHMI ke PTVI. Area penanaman ini adalah bagian dari area taman PTVI seluas 75 Ha yang baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Maret 2023 yang lalu. Taman ini diberi nama Taman Keanekaraman Hayati Sawerigading Wallacea.