JAKARTA – Ketua Bawaslu Jakarta Utara Johan Bahdi Putra menyampaikan ada lima poin penting sebagai strategi menguatkan sumber daya manusia (SDM) di jajaran internal Bawaslu Jakarta Utara. Yang pertama perlu meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia.
“Sebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga integritas dan kualitas demokrasi di negara kita. Pemilu yang jujur, adil, dan transparan adalah fondasi utama bagi tegaknya kedaulatan rakyat dan keberlangsungan pembangunan nasional. Oleh karena itu, penguatan kelembagaan Bawaslu menjadi suatu keniscayaan yang harus terus kita upayakan bersama,” kata Johan saat diskusi ‘Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kota Jakarta Utara’ di Hotel Ibis Style, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2028).
“Investasi pada peningkatan kapasitas SDM adalah kunci utama. Pelatihan, pendidikan, dan pengembangan kompetensi harus menjadi agenda prioritas. Kita harus memastikan bahwa setiap jajaran Bawaslu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan integritas yang tinggi dalam menjalankan tugas pengawasan,” sambung Jodira.
Kedua, lanjut Jodira, perlu penguatan koordinasi dan sinergi. Di mana Koordinasi yang efektif antara Bawaslu RI, Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota, hingga tingkat pengawas TPS adalah hal yang mutlak. Sinergi dengan lembaga terkait, seperti KPU, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan organisasi masyarakat sipil, juga harus terus ditingkatkan.
“Ketiga, pemanfaatan Teknologi Informasi: Di era digital ini, pemanfaatan teknologi informasi menjadi sangat penting. Bawaslu harus mampu mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan pemilu. Sistem informasi yang terintegrasi, aplikasi pengawasan berbasis mobile, dan pemanfaatan media sosial adalah beberapa contoh yang dapat kita kembangkan,” ujar Johan.
Di poin keempat, SDM Bawaslu perlu didukung dengan meningkatkan partisipasi masyarakat: Pengawasan pemilu bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi juga tanggung jawab seluruh warga negara. Oleh karena itu, ia menjelaskan, Bawaslu harus terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan pemilu. Sosialisasi, edukasi, dan kampanye anti politik uang harus terus digencarkan.
“Poin kelima, perlu penguatan Anggaran dan Sarana Prasarana: Dukungan anggaran yang memadai serta sarana prasarana yang memadai sangat penting untuk menunjang kinerja Bawaslu. Kita akan terus berupaya untuk memperjuangkan peningkatan anggaran dan pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan,” papar Johan.
Di akhir keterangannya, ia berharap, melalui kegiatan Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kota Jakarta Utara kualitas tenaga Bawaslu bisa lebih berkualitas. Ditambah, lanjutnya, kualitas SDM Bawaslu itu perlu lebih profesional, independen, dan berintegritas.
“Sebagai Bentuk Penguatan Kapasitas Kelembagaan Bawaslu dalam Menghadapi Dinamika Demokrasi, kita semua dapat semakin termotivasi dan berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Mari kita jadikan Bawaslu sebagai lembaga yang profesional, independen, dan berintegritas, sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas demokrasi di negara kita.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita semua,” tutup Johan.






