Jaringan Telkomsel ’’Tidak Merata’’ Warga Minta Telkomsel Tanggungjawab

Sumenep – Warga pulau Sapeken Kabupaten Sumenep (Madura) Jawa Timur mengeluhkan akses jaringan Telkomsel yang sejak dua tahun terakhir mengalami gangguan.

Pasalnya akses jaringan internet untuk penggunaan media sosial baik, WhatsApp, YouTube, Facebook, Instagram maupun aplikasi lainnya, sangat lambat dan terkesan tidak mampu menampung kapasitas layanan.

Kondisi ini membuat masyarakat yang menggunakan layanan Telkomsel mengeluh terutama para pelaku usaha yang mengandalkan dunia digital.

Nizar Akbar, warga Desa Sapeken, saat ditemui wartawan, mengaku selain sulitnya berkomunikasi, dia juga sangat kewalahan dalam melakukan transfer m-banking, dimana sebagai pelaku usaha yang juga butuh akses internet untuk melakukan transfer m-Banking ke mitra usahanya dengan menggunakan layanan internet.

“Kami berharap agar Telkomsel bertanggungjawab dengan memperbaiki jaringan internet yang sering hilang dan lelet sejak beberapa tahun terakhir ini yang tidak merata” kesal Nizar, Selasa (12/12/23).

Lanjutnya, sebagai salah satu provider terbesar di Indonesia, Telkomsel sudah seharusnya memperhatikan keluhan warga terkait hilangnya jaringan internet di wilayah Sapeken.

Dia meminta ada penjelasan resmi dari pihak Telkomsel jika memang ada kerusakan atau hal teknis lain yang menyebabkan jaringan mengalami gangguan.

Menurutnya, pasca pandemi banyak warga dan para pelaku usaha yang beralih usahanya secara online, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sehingga kualitas jaringan internet menjadi kebutuhan dasar bagi pelaku usaha.

“Bagi kami para pelaku usaha yang melakukan transaksi menggunakan m banking merasa dirugikan dengan kondisi ini. Seharusnya pihak Telkomsel atau Telkom yang berada di Sapeken harus peka terhadap situasi yang terjadi, dengan cara cepat membenahi segala keluhan masyarakat di Sapeken,” terangnya.

Keluhan juga disampaikan Bagus Aditiya, warga Sumenep, Kecamatan Sapeken, yang selama ini berdagang token listrik.

“Bagus juga mengeluhkan kondisi jaringan internet, sebab harus menunggu berjam-jam untuk bertransaksi,” jelasnya.

Pos terkait