SIDOARJO – Dalam upaya mendukung keberlanjutan dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), sebuah program pengabdian kepada masyarakat berhasil menerapkan Mesin Presto Otomatis yang dilengkapi dengan pengatur suhu dan tekanan. Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi usaha makanan presto lokal.
Program ini melibatkan kolaborasi antara tim pelaksana PKM dari Universitas Negeri Surabaya yang diketuai oleh Dr. Sri Handajani, S.Pd., M.Kes., yang beranggotakan Bellina Yunitasari, S.Si., M.Si., dan Dr. Raden Roro Hapsari Peni Agustin Tjahyaningtijas, S.Si., M.T., dengan pelaku UMKM, dengan fokus pada penerapan teknologi tepat guna.
“Mesin presto otomatis ini mampu mengoptimalkan proses memasak dengan mengatur suhu dan tekanan secara otomatis, sehingga hasil produksi lebih konsisten, higienis, dan efisien,” ungkap Ketua Tim PKM Dosen Unesa, Sri Handajani pada keterangannya. Rabu, (18/12/2024).
“Mesin ini benar-benar membantu kami mempercepat proses produksi. Sebelumnya, kami harus memantau suhu dan tekanan secara manual, yang sering kali memakan waktu dan rentan kesalahan. Kini, hasilnya jauh lebih stabil dan hemat tenaga,” tambah Solikhah, salah satu pelaku usaha makanan presto yang menjadi mitra program.
Selain efisiensi waktu, penggunaan mesin ini juga memberikan dampak signifikan pada kualitas produk. Proses yang lebih terkendali memastikan tekstur dan cita rasa produk makanan presto tetap terjaga, sehingga mampu bersaing di pasar lokal dan nasional.
Ketua tim program pengabdian menjelaskan bahwa mesin ini didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan pelaku UMKM.
“Kami ingin menghadirkan teknologi yang sederhana namun efektif. Mesin ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga membantu pelaku usaha menjaga standar kualitas produk mereka,” jelas Sri Handajani.
Sebagai bagian dari program, pelatihan teknis juga diberikan kepada pelaku usaha agar mereka mampu mengoperasikan dan merawat mesin dengan baik. Selain itu, pendampingan pemasaran turut dilakukan untuk membantu UMKM memanfaatkan peluang pasar yang lebih luas.
“Program ini diharapkan menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM di sektor makanan, khususnya dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat tanpa mengorbankan kualitas. Keberhasilan penerapan mesin presto otomatis ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi kunci peningkatan daya saing UMKM di era modern,” urainya.
Terciptanya dan diterima oleh mitra alat hibah mesin presto otomatis dilengkapi dengan sistem kontrol pengatur suhu, tekanan, dan waktu yang sudah melewati uji fungsi sehingga siap digunakan oleh mitra dengan peningkatan kemampuan produksi yang awalnya sekali proses presto hanya bisa 5 kg dengan 1 hari kerja (12 jam) menghasilkan 20kg. Maka melalui mesin ini dapat menghasilkan 15kg untuk setiap proses presto dengan asumsi 1 hari kerja (12 jam) bisa menghasilkan 50-60 kg.
“Dengan adanya dukungan teknologi dan pendampingan yang berkelanjutan, usaha makanan presto lokal kini semakin optimis menghadapi tantangan pasar. Mesin presto otomatis ini menjadi tonggak baru dalam transformasi usaha kecil menuju industrialisasi yang lebih terorganisir dan profesional,” tutup Sri. (ari)