Ini Usulan Syarief Hasan Direspon Positif Pemerintah. ..

JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengungkapkan tepatnya pada tanggal 3 Mei 2020 lalu pernah menghimbau kepada Pemerintah agar pelaku Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) dan Koperasi yang terkena dampak pandemi Covid-19 atau virus Corona diberikan stimulus ekonomi.

“Antara lain bantuan kredit dan penundaan cicilan pembayaran kredit sampai Corona virus berakhir,” kata Syarief kepada wartawan, Selasa (12/5/2020) malam.

Ternyata gagasannya itu mendapatkan tanggapan positif dari Menteri keuangan RI Sri MuLyani di sidang Patipurna DPR RI setelah disetujuinya PERPPU Nomor 1 Tahun 2020 menjadi Undang Undang tadi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Untuk diketahui, dalam pidato Sri Mulyani terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2021 (KEM-PPKF) Rapat Paripurna DPR digelar Selasa tadi, Sri menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan berada di kisaran 4,5%-5,5%, inflasi 2.0%-4,0%, kemudian nilai tukar Rupiah 14.900 serta harga minyak mentah US$ 40-50 per barrel.

Dijelaskan pula oleh Syarief, bahwa sebagian anggaran dari Rp 70 Triliun akan dipergunalan antara untuk stimulus ekonomi dan penundaan pembayaran kredit bagi UMKM dan Koperasi.

“Harapan kita dan Rakyat agar realisasi kebijakan ini jangan ditunda tunda dan pihak Bank pelaksana agar mempermudah kebijakan ini dengan pengawasan yang transparan dan akuntabel agar tepat sasaran,” jelas politisi senior Partai Demokrat itu.

Menurutnya, sejatinya kerangka pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 nanti mesti memproritaskan pada sektor UMKM dan sektor Informal lainya dengan alokasi pembiayaan modal kerja dengan skema bunga 0%, apalagi paparan pemerintah dalam postur maktro fiskal 2021 menempatkan investasi di posisi terpuruk antara 0,1-0,4.

“Bila kebijakan ini terlaksana dengan baik, maka peran para pelaku UMKM 60 juta dan Koperasi lebih 200.000 units akan signifikant membangun kembali ekonomi Indonesia sehingga minimal dapat bertahan sekitar 3.0 % tahun ini dan naik menjadi 4% tahun 2021,” pungkas Syarief. (HMS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *