Gede Suardana: Alumni KMHDI yang Siap Warnai Pilbup Bulelen

Gede Suardana lahir di Seririt, 5 Desember 1979. Laki-laki yang pernah menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan ini berhasil menamatkan sekolah menengah atas di SMAN 1 Seririt. Selepas menamatkan pendidikan menengah atas, dirinya melanjutkan pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada tahun 1997 hingga 2002.

Selama menempuh pendidikan di Undiksha, Gede Suardana langsung aktif di organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI). Laki-laki kelahiran Seririt ini terpilih sebagai Ketua PC KMHDI Buleleng pada tahun 2000. Pada periode kepemimpinannya, Gede Suardana lebih banyak melakukan pembenahan organisasi, pengkaderan, hingga beberapa kali menggelar diskusi publik terkait pembangunan Buleleng.

Pasca menyelesaikan studinya di Undiksha, Gede Suardana langsung menekuni dunia jurnalistik. Harian lokal NusaBali adalah wadah tempatnya belajar untuk pertama kali. Setahun berproses di NusaBali, dirinya berpindah ke media detikcom. Setidaknya, Gede Suardana menghabiskan waktu untuk belajar di dunia jurnalistik selama 11 tahun lamanya.

Pensiun di dunia jurnalistik, Gede Suardana coba menggeluti dunia wirausaha. Tahun 2013 dirinya memutuskan mendirikan Apple Mart sebuah mini market yang masih eksis hingga hari ini. Unit usahanya ini sering kali mengadakan berbagai acara, sehingga tidak heran Apple Mart menjadi pusat berkumpulnya anak muda di Buleleng.

Bersentuhan dengan Dunia Politik

Lulusan magister Universitas Udayana ini kemudian berkecimpung ke dunia kepemiluan. Ia sempat menjadi Ketua KPU Kabupaten Buleleng satu periode, tepatnya pada tahun 2013 – 2018. Selama menjadi Ketua, dirinya berhasil memimpin pelaksanaan pemilu di tahun 2014 dan pilkada di tahun 2017.

Kepeduliannya terhadap dunia kepemiluan tidak berhenti saat menyelesaikan tugas di KPU. Setelahnya, tepatnya di tahun 2019 ia menjadi Ketua di Komite Demokrasi Bali. Di tahun yang sama, dirinya ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum DPP Persadha Nusantara. Posisinya tersebut dipergunakan Gede Suardana untuk menyuarakan berbagai isu sosial politik di Bali.

Dirinya menjadi barisan terdepan dalam mengadvokasi, membela, dan membebaskan warga adat Sudaji yang ditetapkan sebagai tersangka pada masa pandemi covid-19. Dirinya juga turut memperjuangkan SMA Bali Mandara agar tetap dibuka untuk anak-anak miskin di Bali.

Berbekal pengalaman tersebut, serta semangat menghadirkan tradisi politik ide dan gagasan di Bali, Gede Suardana memutuskan maju sebagai calon anggota DPD RI daerah pemlihan Bali pada Pemilu 2024 lalu. Memperkenalkan gagasannya secara door to door ke hadapan rakyat Bali, dirinya berhasil memperoleh 50.619 suara. Meski gagal melangkah ke Senayan, Gede Suardana berhasil memperkenalkan sebagai tokoh muda Bali berbekal ide dan gagasan.

Tidak berhenti membuat gebrakan. Beberapa waktu lalu, Alumni PC KMHDI Buleleng ini mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Buleleng (bacawabup) ke Partai Demokrat. Selain Partai Demokrat, Gede Suardana juga mendaftarkan diri sebagai bacawabup Buleleng melalui Partai Hanura.

Langkah yang diambilnya ini adalah upaya untuk melengkapi kepemimpinan Buleleng. Menurut Gede Suardana, regenerasi kepemimpinan Buleleng harus terus berlanjut dan pada waktunya nanti, anak muda akan memegang tongkat estafet kepemimpinan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *