BEKASI – Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) bersama Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, menggelar acara Ramadhan Festival (Ramfest) tahun 2022 yang dibuka langsung oleh Plt Bupati Bekasi Akhmad Marjuki, di halaman Gedung Juang-Museum Bekasi, Tambun Selatan, pada, Rabu, (20/04/2022).
Acara yang digelar 4 hari ke depan tersebut, menghadirkan para pelaku UMKM lokal dari 23 Kecamatan yang dikoordinir oleh TP PKK Kabupaten Bekasi. Selain itu ditampilkan juga pertunjukan dari pegiat seni dan budaya Kabupaten Bekasi.
Plt. Kepala Disbudpora Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln dalam sambutannya mengatakan diselenggarakannya Ramfest 2022 ini sebagai strategi pemulihan ekonomi daerah.
“Sebagai bentuk apresiasi dan membangkitkan kembali kesenian dan kebudayaan, serta kegiatan kemasyarakatan di Kabupaten Bekasi,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kebudayaan DISBUDPORA Kabupaten Bekasi, Reza Nur Alam kepada awak media mengatakan, “saya berharap ke depannya acara ini bisa diselenggarakan secara rutin, karena kegiatan seperti ini sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Sebenarnya grup seni dan budaya yang kita bina banyak sekali, tapi karena jam dan hari pelaksanaan yang terbatas, jadi hanya dihadirkan beberapa saja,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Koordinator Museum Digital Gedung Juang 45 Kabupaten Bekasi, Nomir mengatakan, “pihaknya bersama Kemenag Kabupaten Bekasi berkolaborasi untuk menyukseskan acara Ramfest ini.
“Kementerian Agama dalam hal ini, adalah berkolaborasi substansinya. Bahwa ini adalah kegiatan yang bernilai nuansa keagamaan, karena ini juga diselenggarakan di bulan Ramadhan,” jelasnya.
Nomir melanjutkan, sangat antusias dalam kegiatan tersebut karena diberikan peran untuk mendukung kesenian tradisional yang bernuansa Religius namun tidak meninggalkan kearifan lokal budaya setempat.
“Kita tampilkan marawis, hadroh, qasidah, itu merupakan kesenian Islam. Ada juga Topeng Blantek, puisi dan pantun (situn-red) Bekasi, lipet gandes, serta kesenian tradisional lainnya” lanjut Nomir.
Dia berharap kegiatan ini bisa menghidupkan potensi seni dan budaya di Kabupaten Bekasi.
“Jadi ini adalah upaya merawat, karena merawat yang susah. Dan para pelaku seni ketika ada wadahnya, mereka akan bangkit semangatnya untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan khas Kabupaten Bekasi,” imbuhnya.
“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini akan semakin banyak masyarakat yang tahu bahwa Kabupaten Bekasi mempunyai icon peninggalan sejarah yang sekarang menjadi museum digital, dari museum tersebut masyarakat, khususnya generasi Milenial dapat menggali nilai sejarah, serta seni budaya yang terdapat di Kabupaten Bekasi. Kedepannya semoga museum digital Gedung Juang semakin banyak pengunjungnya.” Pungkas Nomir dengan penuh harap.
(CP/red)