Calon Tunggal Kapolri, Kenapa?

Oleh: Arteria Dahlan, Politisi PDI Perjuangan

Saya hormati keputusan politik Presiden Jokowi yang memilih Komjen Idham Aziz sebagai Calon Tunggal Kapolri. Saya pikir itu keputusan yang sangat tepat, yang tentunya diambil melalui suatu tradisi yang meritual berupa pencermatan atas figur beliau yg dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kehidmatan. Baik secara formil yakni dari aspek pemenuhan admistrative syarat calon maupun secara Materill dalam konteks integritas, kompetensi dan kepemimpinan Bang Idham patut, layak dan pantas utk dihadirkan bahkan sebagai calon tunggal sekalipun.

Saya juga melihat secara jenjang kepangkatan dan karier maupun masa bakti beliau juga sudah terkonfirmasi, sehingga sangat tidak relevan kalau ada pihak yang menyatakan bahwa penunjukan beliau cacat administrasi.

Ada beberapa alasan kuat berdasarkan penilaian saya:Beliau telah terbukti dan teruji dalam mengemban tugas, visi dan misi Presiden Jokowi, khususnya cipta kondisi, pemeliharaan stabilitas dan keamanan dalam negeri. Bahkan hal itu terlihat sangat jelas saat beliau menjadi Kapolda Metro Jaya dan Kabareskrim saat ini, khususnya dalam konteks restoratif justice dan penanganan teror serta cipta kondisi pra, saat dan pasca pemilu.

Saya yakin bahwa suksesi kepemimpinan pd tubuh Polri akan berjalan dengan begitu smooth, beliau memiliki latar belakang karier yang hampir mirip dengan Pak Tito, sehingga perspektif kepolisiannya relatif hampir sama. Utamanya lagi beliau partner, rekan kerja sekaligus militannya Pak Tito, sehingga tidak terdapat political barrier dalam tubuh internal Polri yang ada saat ini.

Beliau sosok pekerja keras, pekerja cerdas dan tegas. Beliau adalah elsekutor yang handal dan telah teruji bahkan berprestasi sekaligus pelaku lapangan dan menjadi eksekutor yang handal di dalam menjabarkan visi misi serta kerja dan tugas kepolisian. Keberhasilan Pak Tito dalam mereformasi Polri melalui visi Profesional, Modern dan Terpercaya yang dianggap cukup berhasil, sedikit banyaknya terdapat andil dan kontribusi Bang Idham.

Secara personal Beliau memiliki karakter yang pas untuk figur Kapolri sekaligus karakter yang cocok dengan Pak Jokowi. Beliau rendah hati, irit dan efektif berbicara, dan tidak senang tampil tapi justeru memilih jalan pengabdian lain dengan kerja, kerja dan kerja.

Beliau memiliki modal dasar yg luar biasa, yakni memiliki komunikasi yang sangat baik dengan tidak hanya pimpinan, tapi dengan hampir semua anggota komisi 3. Modal ini yang menambah keyakinan saya bahwa Beliau akan dapat bekerja sangat efektif dan cepat mengingat hubungan emosional dan chemistry yang telah terbentuk saat ini.

Konsistensi beliau dalam pemberantasan terorisme, gerakan radikalisme berbasis SARA dan komitmen atas kepastian hukum sangat cocok dengan portofolio pak jokowi dalam bidang politik, hukum dan keamanan, utamanya guna menciptakan situasi yg kondusif bagi investasi dan kerukunan hidup beragama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *