MAKASSAR – Bank Negara Indonesia (BNI) hadir sebagai narasumber dalam Seminar Kewirausahaan Nasional yang merupakan rangkaian acara dari Diklat Kewirausahaan Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (DKN KMHDI) yang dilaksanakan pada Jumat, (3/3/2023) bertempat di Hotel Harper Perintis, Makassar, Sulawesi Selatan.
Elisa Tanya, Wakil Pemimpin SKC BNI Makassar mengungkapkan bahwa ada empat tantangan utama yang dihadapi oleh para pegiat UMKM di Indonesia pada umumnya, diantaranya akses permodalan usaha, akses layanan keuangan, akses informasi dan teknologi, dan akses pasar.
“Di Indonesia sendiri terdapat 64,2 juta UMKM yang terdata di Data Kemenkop UKM dan BPS. Namun hadirnya UMKM juga tidak lepas dari tantangan. Setidaknya pelaku UMKM akan menghadapi empat tantangan, yaitu akses permodalan usaha, akses layanan keuangan, akses informasi dan teknologi, dan akses pasar,” jelas Elisa.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, BNI sudah menyediakan solusi dari tangangan-tantangan tersebut. Dan solusi tersebut pun disediakan dalam platform digital.
“Setelah kita tahu tantangan yang dihadapi oleh UMKM, maka kami dari BNI pun menyediakan solusi-solusinya, seperti: BNI Xpora, Agen 45, Kartu Tani Move di bidang akses permodalan. Kemudian di bidang akses pasar ada PaDi UMKM Indonesia, Trade Club Alliance, dan lainnya. Itu semua kami sediakan dalam bentuk digital agar lebih mudah diakses,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Elisa juga menyampaikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi solusi yang tepat bagi mahasiswa yang ingin membangun sebuah usaha. Mengingat KUR sendiri memiliki persyaratan yang cukup mudah dan suku bunga yang rendah.
“KUR dapat menjadi salah satu solusi bagi adik-adik mahasiswa yang ingin memulai usaha. Itu karena KUR memiliki syarat-syarat yang mudah dipenuhi, dan suku bunganya pun rendah,” terang Elisa.
Selain Elisa Tanya selaku Wakil Pemimpin SKC BNI Makassar, Seminar Kewirausahaan Nasional dalam rangka DKN KMHDI juga menghadirkan I Nyoman Ariawan Atmaja selaku Direktur Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas Bank Indonesia.
