BelaRakyat – Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama DKI Jakarta melakukan pertemuan wilayah dan konferensi pers (19/10/22) serta dalam pertemuan tersebut dihadiri beberapa kampus diantaranya, STAI Al-Hikmah, STAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyah, PTIQ, STAI Indonesia, STAI Az-Ziyyadah, Institut Ilmu Quran, IPRIJA, dan UNUSIA.
Dalam pertemuan tersebut ada beberapa point yang menjadi pembahasan penting, yaitu.
Pertama, BEM PTNU DKI tetap berpegang teguh dan menyepakati bahwa Presidium Nasional (Presnas) Wahyu Al-fajri sebagai Presnas yang sah, sebagaimana hasil Kongres di Bojonegoro. Dan menolak apapun pengesahan, keputusan, dan kesepakatan yang ada setelah dikeluarkannya surat keputusan pembubaran oleh Mejelis Pembina Nasional (Mabimnas) yang telah menimbang bahwa forum Mukernas tidak lagi sebagaimana mestinya sesuai AD/ART.
Kedua, BEM PTNU DKI Jakarta Juga berkomitmen bersama Presnas Wahyu Al-Fajri untuk revitalisasi BEM PTNU Se-Nusantara.
“Bahwa kita harus sama – sama mengembalikan marwah BEM PTNU Se-Nusantara karena kita bukan hanya menjaga rumah bersama, akan tetapi kita harus menjaga harokah dan Asas yang ada di Nahdlatul Ulama itu sendiri,” kata Khabib selaku Presma UNUSIA.
Ketiga, dalam pertemuan tersebut seluruh Presma dan BPH Wilayah DKI Jakarta menghasilkan adanya Silaturahmi Wilayah (Silatwil) dalam waktu dekat.
“Ini adalah salah satu pelajaran untuk saya pribadi dan apa yang saya bawa saat memimpin. Saya berharap untuk pemimpin selanjutnya dalam hasil silaturahmi wilayah nanti harus menimbang segala keputusan secara bijak melalui musyawarah dengan mengedepankan nilai moderat, dan persaudaraan,” ujar Arif selaku Korwil BEM PTNU DKI Jakarta.