JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum di Indonesia khususnya terkait dengan penyelematan aset negara. Bahkan Habib Aboe puji capaian tersebut dengan membandingkan dengan tiga institusi penegakan hukum di Indonesia; KPK, Polri dan Kejaksaan Agung.
Hal itu disampaikan Habib Aboe saat Komisi III DPR RI Rapat Kerja dengan Jaksa Agung RI Membahas RKA K/L dan RKP K/L Tahun 2024, Jumat, 9 Juni 2023. Saat itu Habib memulai pujian ke Kejaksaan Agung dengan pantun asyik.
“Makan ketupat di Balikpapan
Ke Balikpapan naik sampan
Ketemu Kejaksaan bahas anggaran
Semoga Kejaksaan Semakin Terdepan,” baca Habib Aboe di ruang rapat Komisi III DPR RI di Nusantara II, Senayan, Jakarta siang tadi.
Habib Aboe mengaku, dirinya tidak berlebihan memuji Kejaksaan Agung berkinerja baik. Mengingat, lanjut Habib Aboe, angka-angka yang ditunjukan Kejaksaan Agung sangat baik dibandingkan oleh KPK dan Kepolisian.
“Terdepan itu terbukti dengan angka-angka Bapak, Pak (Kejaksaan). Angka Bapak ini sudah mulai cantik sekali dibandingkan polisi dan KPK. Berkelas ini nampaknya. Jadi, saya lihat dalam program kerja prioritas Kejaksaan, dalam usaha dalam penyelamatan aset negara, saya mengapresiasi. Saya mengapresiasi sekali upaya Kejaksaan dalam upaya penyelematan aset negara. Juga pada kinerja pemulihan kerugian negara, jelas Habib Aboe yang juga Sekjen PKS ini.
Politisi asal Dapil Kalimantan Selatan I ini mengungkapkan presentasi pencapaian ketiga penegakan hukum antara Kejaksaan Agung, KPK dan Polri maka kejaksaan yang terbaik kinerjanya.
“Dari tahun 2022, dari tiga institusi penegak hukum, saya punya catatan dari 405 kasus yang merugikan negara sebesar Rp39,2. Jauh di atas kepolisian yang Rp1 triliun, KPK Rp2,2 triliun. Kasi uplose buat ke Jaksaan,” terang Habib Aboe.
Untuk itu, Habib Aboe tidak mempersoalkan jika Kejaksaan Agung meminta tambahan anggaran untuk tahun 2024 mendatang. Apalgi, tegasnya, kinerja Kejaksaan Agung lebih baik ke depan. Ia berharap dengan anggaran tersebut, Kejaksaan Agung lebih baik lagi menegakan hukum di negeri ini.
“Tambahin lah (anggaran Kejaksaan Agung), yang Rp55 miliar tadi. Menariklah itu, apalagi di akhir-akhir (pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Kita ingin pergantian rezim ya,” ujar Habib Aboe.
Pada kesempatan itu, Habib Aboe juga menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait pemulihan kerugian negara untuk periode 2022-2023. Utamanya pada pada perampasan aset negara menjelang diberlakukannya aturan baru Undang-undang Perampasan Aset.
“Bagaimana capaian kinerja Kejaksaan Agung dalam pemulihan kerugian negara untuk periode 2022-2023 Pak. Tolong disampaikan datanya Pak (ke publik). Berapa perkara yang saat ini ditangani? Berapa pencapaian perkara pada proses pemulihan negara yang berhasil dikembalikan (ke negara). Dan berapa kebutuhan anggaran yang dibutuhkan, kenapa menjadi perhatian kami di Komisi III DPR RI? Untuk menilai persiapan pelaksanaan Undang-undang Perampasan Aset. Jadi kita benar-benar persiapan khususnya kejaksaan terkait permohonan pemulihan aset dalam tindak pidana,” paparnya.
Di akhir pemaparannya Habib Aboe menyampaikan dua pantun asyik buat Kejaksaan Agung:
Pandang Rembulan Tiada Jemu
Sinarnya terpantul di Air Sumur
Kejaksaan dalam Penangganan Pidana Pemilu
Ciptakan Masyarakat Adil dan Makmur
Pantun Penutup:
Sore Hari Makan Kuaci
Makan Bareng sama Pak Kasi
Cukup sekian Pertanyaan hari ini
Saya ucapkan banyak terima kasih
Kesimpulan Rapat Komisi III DPR RI dengan Kejaksaan Agung RI Masa Sidang V Tahun 2023-2023:
1. Komisi III DPR RI menerima penjelasan usulan program Kejaksaan RI sesuai Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp10.002.179.171.00
2. Komisi III DPR RI akan memperjuangkan usulan tambahan yang diajukan Rp11.432.963.581.000 sehingga menjadi sebesar Rp21.435.142.000