Assalamualaikum Wr Wb Pak DR Suharsono
Saya Zainal Abidin. Saya tinggal di Riau, tapi saya orang Bugis. Umur 41 tahun. Saya pegawai swasta. Pernah berbisnis, tapi tidak berhasil-berhasil alias gagal.
Saya mau tanya, kenapa ada orang gampang sekali sukses sementara saya susah sekali. Bahkan utang saya di bank belum lunas dari hasil belajar-belajar dan ingin jadi pengusaha sukses.
Padahal, saya sudah kerja keras bertahun-tahun untuk bisa sukses di situ. Hasilnya nihil, belum ada bahkan rugi. Yang tersisa utang.
Kengapa saya belum sukses ya Pak DR Suharsono? Ada apa ini?
Ada yang bilang rajin solat tapi usaha tetap juga tidak jalan. Salat malam duha dan zikir tapi belum juga terwujud.
Apa orang seperti saya memang tak bakatnya jadi sukses?
Sementara saya mau rasakan jadi orang kaya. Bisa Bapak ajari saya cara ingin orang kaya, sukses ya jadi pengusaha. Bantu saya Pak…
Terimakasih Pak DR Suharsono atas jawabannya
Zainal Abidin, Riau (081372****)
Jawaban:
Waalaikum salam ww.
Pak Zainal Abidin, jangan melihat orang sukses dari luarnya saja. Kelihatannya sukses dengan mudah. Nampaknya enak, hidupnya gampang, semuanya terpenuhi.
Pak Zainal tidak melihat prosesnya. Berapa banyak kegagalan yang mereka hadapi. Berapa hari atau berapa bulan mereka tidak tidur nyenyak. Berapa banyak harta warisan yang mereka habiskan. Dan banyak lagi derita yang tak terungkapkan. Semuanya adalah proses yang mematangkannya menuju keberhasilan.
Kalau kita belum berhasil, mungkin karena kita belum fokus. Mungkin karena tingkat kematangan kita belum cukup. Mungkin jenis bisnisnya belum cocok. Atau mungkin Allah SWT masih menghendaki kita untuk belajar lebih banyak lagi untuk meraih sukses yang lebih besar. Kita berprasangka baik saja. Karena memang belum waktunya sukses.
Dalam berbisnis, kerja keras saja belum cukup. Harus dibarengi dengan kerja cerdas. Memilah-milah dan memilih-milih. Sukses adalah mewujudkan keinginan. Untuk sukses kita harus tahu persis apa yang kita inginkan. Keinginan kita sebaiknya ditulis dengan jelas dan terukur. Keinginan yang tidak ditulis kadang-kadang berubah-ubah. Kita susah mencapainya kalau target berubah-ubah.
Kalau kita sedang gagal, hendaknya kita instropeksi diri. Apa yang salah dengan diri kita? Apakah kita belum memiliki kecakapan yang memadai untuk sukses? Apakah tujuan kita kurang jelas sehingga susah dicapai? Atau apakah sifat dan karakter kita kurang mendukung untuk sukses? Cara terbaik untuk menghadapi kegagalan adalah kita belajar dari kegagalan tersebut. Kita analisis hal-hal yang menyebabkan kegagalan. Kita evaluasi tindakan-tindakan kita. Kita perjelas tujuan yang hendak diraih.
Selanjutnya, kita ubah pendekatan dan tindakan kita untuk meraih tujuan selanjutnya.
Sukses besar dibangun dari sukses-sukses kecil setiap hari. Biasakan melakukan sesuatu dengan sukses. Apa saja. Lakukan sesuatu dengan hasil yang memuaskan.
Lakukan setiap saat, lakukan setiap hari, lakukan setiap bulan, dan lakukan seterusnya. Perilaku keseharian kita harus mencerminkan kesuksesan. Perilaku kita terhadap keluarga, perilaku kita terhadap orang lain. Perilaku kita di rumah, di tempat kerja, perilaku di mana saja harus mencerminkan perilaku sukses. Kita lakukan terus sampai menjadi karakter kita.
Sukses dibangun dari karakter sukses. Karakter sukses dibangun dari kebiasaan sukses. Kebiasaan sukses dibangun dari tindakan-tindakan sukses. Dan tindakan sukses dibangun dari berpikir sukses. Untuk menjadi orang sukses mulailah dari berpikir sukses. Berpikir sukses tentang semua hal yang kita lakukan.
Jika kita ingin menjadi pengusaha kaya, mulailah dengan berpikir menjadi ‘pengusaha kaya’. Kita perlu perjelas apa yang dimaksud pengusaha kaya. Seberapa kaya? Memiliki harta seberapa banyak? Kejelasan keinginan kita akan mempermudah otak kita untuk mencerna dan mencari cara untuk mewujudkannya. Kecakapan apa saja yang diperlukan untuk dapat menjadi pengusaha kaya, kita harus mempelajarinya. Sifat dan karakter seperti apa yang diperlukan, kita harus membangunnya dalam diri kita.
Kebiasaan apa saja yang dilakukan pengusaha kaya, kita harus melakukannya.
Untuk mudahnya, kita perlu mencari model ‘pengusaha kaya’ yang kita inginkan. Kita adakan pengamatan dan penelitian terhadap model tersebut. Kita tiru apa-apa yang dia lakukan, termasuk kebiasaannya.
Selanjutnya kita modifikasi peniruan kita sesuai kondisi kita. Saya sebut ini dengan jurus ATM: Amati – Tiru – Modifikasi.
Dengan mengamati, meniru, dan memodifikasi perilaku orang-orang sukses paling tidak kita akan tertular kesuksesannya. Kita tertular 10%, 20%, atau lebih dari kesuksesannya sudah sangat luar biasa.
Ingat: berpikir sukses, bertindak sukses, membangun kebiasaan sukses, dan berkarakter sukses akan membawa kita pada kesuksesan yang kita inginkan.
Selamat mencoba, mengubah diri kita menjadi diri yang mencerminkan kesuksesan.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum selama mereka tidak mau mengubah apa-apa yang ada dalam diri mereka.” QS Ar Raad 11.
[ Kali ini DR Suharsono memberi kesematan buat Anda sekalian yang ingin curhat, ada personalan hidup yg susah diselesaikan terkait keluarga, karir, bisnis, keuangan dll.
Daftar pertanyaan bisa dihubungi Nomor what’s App 081364923457
Catatan: identitas bisa disembunyikan dan jawabannya dimuat di belarakyat.com
Terimakasih
Cc: DR SUHARSONO, MM, MPd]