Anggota DPR Ini Pertanyaan Anggaran Besar Covid-19 di Jember Belum Dirasakan Rakyat

JAKARTA – Virus Corona atau Covid-19 tak memandang status sosial dan usia tertentu termasuk santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren rawan terinfeksi. Sehingga perlu penangan khusus terhadap pesantren yang ada di Jember, Jawa Timur untuk mencegah penyebaran virus yang berbahaya itu.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur IV yang meliputi kabupaten  Lumajang dan Jember Syaiful Bahri Anshori‎. Seperti disampaikan pada wartawan Bela Rakyat,  Syaiful Bahri berharap Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR menyiapkan anggaran khusus untuk menangani Pesantren agar para santri terhindar dari Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Menurut saya Bupati dan Pemkab Jember segera menyiapakan anggaran khusus untuk mencegah pesantren biar santrinya terhindar dari Covid-19,” ujar Syaiful Bahri, Jumat (29/5/2020).

Bagi Syaiful Bahri, langkah pencegahan harus segera diambil. Mengingat Kabupaten Jember terdapat banyak pesantren dan ratusan ribu santri yang sedang menuntut ilmu agama.

“Di mana saat ini mereka yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sudah mulai kembali ke pesantren di Jember,” ujar politisi PKB yang pernah menjabat Ketua Umum PMII ini.

Syaiful Bahri sangat khawatir dengan kondisi santri tersebut. Karena pemerintah Jember telah mewacanakan ke publik akan melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke istilah barunya new normal. Padahal, virus tersebut belum sepenuhnya bisa dijinakan atau punah.

Syaiful Bahri menyampaikan, Bupati dan bersama jajarannya harus berpikir cerdas dan cepat untuk menyikapi persoalan tersebut. Ia meminta pemerintah setempat menyiapkan strategi khusus sejak ini.

“Langkah pertama, Pemkab Jember harus bergandeng tangan membantu ketersediaan masker dan hand sanitizer, wastafel portabel, penyemprotan disinfektan dan Rapid Test di sejumlah tempat,” terang Syaiful Bahri.

“Adapun langkah Kedua, dalam jangka panjang pemerintah Jember harus siap membantu pesantren untuk menyediakan sarana dan prasarana pesantren yang memadai agar penanganan penyebaran Covid-19 bisa bekerja optimal,” tegas Presiden K-Sarbumusi ini.

Ia mempertanyakan di mana anggaran yang sudah dianggarkan oleh Pemkab Jember sebesar Rp 479,4 milliar untuk penanganan Covid-19.  Namun, masyarakat belum merasakannya dengan anggaran yang cukup besar tersebut.

“Justru itu, saya dan juga masyarakat Jember bertanya-tanya kenapa anggaran untuk melawan Covid begitu besar kok belum dirasakan masyarakat hingga saat ini. Publik sudah bertanya-tanya ini,” pungkas Syaiful Bahri. (HMS)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.