Andi Iwan Darmawan Aras Minta Mitigasi dan Penanganan Bencana Dilakukan Secara Optimal

Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, meminta kepada seluruh pihak terkait, Kementerian/Lembaga, agar mitigasi dan penanganan bencana alam dapat dilakukan secara optimal, terutama kepada warga yang menjadi korban.

Hal itu ia sampaikan merespons banyaknya musibah banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, dala beberapa hari terakhir.

Bacaan Lainnya

“Kami harap kementerian/lembaga terkait lebih optimal lagi dalam melakukan mitigasi bencana. Didalami apa penyebab banjirnya selain curah hujan yang tinggi,” kata Iwan Aras, dalam keterangan persnya, Kamis, 10 Juli 2025.

“Kalau penyebab banjir yang disebabkan sungai-sungai, tentu kami minta Kementerian PU ataupun Dirjen SDA untuk mengambil langkah-langkah konkret. BMKG juga harus aktif dalam melakukan mitigasi,” imbuhnya.

Ia pun meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk siaga bencana, terutama di wilayah rentan yang kerap terjadi bencana alam.

“Pastikan tim siaga bencana di setiap daerah selalu siap. Dan yang paling utama adalah bantuan evakuasi kepada warga terdampak. Keselamatan warga harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga mendesak instansi terkait untuk memperkuat sistem peringatan dini sebagai penanggulangan bencana guna mengurangi korban jiwa. Apalagi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga sudah mulai ditemukan di wilayah Sumatera.

“Jangan sampai bencana terjadi tanpa ada peringatan sama sekali,” katanya menambahkan.

Diketahui, bencana banjir terjadi di sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kabupaten Buol dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Banjir besar juga melanda Kendari, Sulawesi Tenggara, sejak pekan lalu yang menyebabkan sejumlah daerah di wilayah tersebut lumpuh. Bahkan, banjir bandang juga sempat melanda wilayah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada akhir pekan lalu.

Kemudian, banjir juga merendam Kota Mataram dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Banjir di Kota Mataram dan Lombok Barat menelan korban jiwa di mana dua orang warga tewas akibat tersengat listrik.

Wilayah di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) juga tak luput dari bencana banjir. Selain karena hujan dengan intensitas tinggi, banjir di Jabodetabek juga disebabkan lantaran luapan air sungai hingga tanggul jebol.

Pos terkait