Anak Penggali Sumur dari Cerenti Selesaikan Studi S3 di IPB University dalam waktu 2 Tahun 9 Bulan dengan Predikat Cumlaude

KUANTAN SINGINGI- Pada hari Senin 21 April 2025, Dr. Ir. Pebra Heriansyah, SP.,MP berhasil mempertahankan disertasinya melalui sidang promosi doktor di Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University.

Putra dari pasangan Bapak Periandi dan Rasmida ini merupakan dosen tetap Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS), Beliau merupakan dosen muda dengan prestasi yang gemilang, kariernya diumur 33 Tahun sudah menduduki jabatan Assistant Professor dan akan segera akan mencapai Associate Professor. Selain itu Beliau juga pernah menjabat menjadi ketua Program Studi dan Editor in Chief di Jurnal Terakreditasi Nasional.

Bacaan Lainnya

Kegemilangan karier yang beliau capai tidak terlepas dari peran Ayahnya yang berprofesi sebagai tukang penggali sumur. Dengan kondisi ekonomi yang rendah tidak menyurutkan niatnya untuk tetap menyelesaikan pendidikan S3 nya di Universitas ternama IPB University, tekatnya yang kuat mewarisi ayunan cangkul ayahnya ketika menggali sumur.

Pendidikan S3 yang beliau ikuti berhasil diselesaikan dengan waktu yang singkat yaitu 2 tahun 9 bulan, masa studi S3 ini umumnya ditempuh dengan waktu normal 4 tahun bahkan tidak jarang yang mencapai 5 sampai 6 tahun. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi anak daerah terujung dari Kabupaten Kuantan Singingi ini. Selain itu Putra cerenti ini sudah diakui kualitas disertasinya oleh forum international, karena 4 publikasi dari disertasinya dipublis dijurnal international bereputasi tinggi. 2 paper Q2 telah diterbitkan oleh Universitas di Brazil. Hal ini sebagai bukti bahwa kualifikasi beliau sebagai pakar dibidang pertanian sudah diakui oleh forum international.

Penelitian yang beliau lakukan juga tidak kalah penting, yaitu mengatasi masalah keterlambatan pembungaan pada tanaman. Kita tentu sering menemukan banyak tanaman dihalaman kita yang tidak pernah atau sulit berbuah dan berbunga. Atau kalaupun berbuah hanya sesuai musim. Maka teknologi membuat tanaman berbunga dan berbuah diluar musim inilah yang beliau temukan. Teknologi ini juga berpeluang untuk mengatasi masalah track atau penurunan produksi pada tanaman kelapa sawit.

Ketika diwawancarai tentang peluang manfaat dari penelitian yang dilakukan, beliau menjelaskan “Penelitian saya tentang pembungaan meneliti tanaman yang paling sulit berbunga yaitu tanaman anggrek hitam langka dari kalimantan. Namun teknologi yang dihasilkan dari penelitian ini bisa digunakan untuk mengatasi masalah track (penurunan produksi yang tajam) pada tanaman kelapa sawit. Penurunan produksi pada kelapa sawit terjadi karena adanya penundaan pembentukan bunga, maka teknologi pembungaan inilah solusinya sehigga tidak terjadi penurunan produksi yang signifikan” papar Pebra dengan ramah.

Semangat menuntut ilmu ditengah keterbatasan ekonomi ini menjadikan kekuatan untuk generasi berikutnya untuk mewarisi semangat yang beliau gelorakan. Beliau selalu menyampaikan “Orang tidak akan marah dengan kemiskinan kita, orang akan marah dengan kebodohan kita. Maka marilah bersama mengembangkan pendidikan kita” Tutup Pebra dalam keterangannya pada Rabu, (23/04/2025).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *