Akselerasi Ekonomi Pasca Resesi

Wijianto, Penulis adalah Wakil Bendahara Umum PB HMI (foto: istimewah)

Kebijakan pemerintah dalam kekuatan UMKM menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM adalah sektor usaha yang memiliki resiliensi atau daya bangkit yang cepat. Jika pemerintah perhatian lebih detail dapat memberikan daya dongkrak maksimal di sektor UMKM, pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga, juga bisa terakselerasi lebih cepat.

Terdapat empat potensi dalam mendorong akselerasi ekonomi menyambut 2023. Pertama, jumlah pengguna digital penduduk di Indonesia. Menurut laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta. Jumlah ini merupakan demand market bagi kondisi perekonomian Indonesia. Optimisme akselerasi ekonomi dapat dibangun terutama dalam bisnis ekonomi digital, potensi ekonomi digital di tanah air tak diragukan lagi. Nilainya bisa mencapai US$ 150 Milliar pada 2022.

Bacaan Lainnya

Dampak e-commerce juga tak bisa di pandang sepele. Oxford Economics mencatat, setiap aliran US$ 640 juta di ranah digital menciptakan 10.700 lapangan kerja baru, dari paparan kajian tersebut ada lebih dari 2 juta lapangan kerja baru tercipta dari ekonomi digital.

Dorongan hal tersebut telah terdapat dalam peraturan presiden nomor 74 tahun 2017 tentang peta jalan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik ditunjukan Indonesia tengah menapaki ledakan ekonomi digital. Anak-anak bangsa harus jadi aktor utama di industri digital. Nilai US$ 150 milliar bisa meledak secara eksponsial.

Berbagai faktor pendukung sudah on the track mulai dari kesiapan regulasi, infrastruktur dan perangkat komunikasi, hingga literasi digital. Kedua, potensi sumber daya alam dan komoditas yang melimpah sudah dilakukan termasuk langkah-langkah pemerintah selama dua tahun sebelumnya yakni program transformasi ekonomi melalui hulu dan hilir Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bisa meningkatkan nilai tambah yang terukur.

Dalam ekonomi, jumlah sumber daya yang melimpah akan menjadi barang nilai guna jika tepat dalam peningkatan nilai guna ekonomi sumber daya tersebut.

Potensi ketiga, daya juang UMKM sebagai motor penggerak ekonomi. UMKM adalah sektor yang sensitive dan mudah cepat pulih jika pemerintah dapat memberikan daya katrol maksimal di sektor UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan akselerasi ekonomi yang lebih cepat.

Potensi Keempat yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai agen of stock di masa kini dan masa depan memiliki potensi jaringan pengusaha yang kongkrit jika dikelola dan dikembangkan, mengingat masih minimnya minat menjadi enterpreneur di kalangan keluarga besar HMI. Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) baru saja memilih Ketua Umum (Ketum) baru.

Ketum baru terpilih periode 2022-2027, Ir. H. Kamrussamad, P.hD dan Sekretaris Jenderal terpilih, Drs. Muntaha, Apt. MM. yang berkomitmen akan menjadikan organisasi tersebut sebagai inkubator konglomerat. Mengutip dari Kamrusamad, KAHMI ke depan tidak lagi dikenal sebagai industri tokoh politik, tapi dikenal sebagai industri lahirnya konglomerat baru.

Alumni-alumni muda dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dapat turut bersama membangun inkubator konglomerat terebut terlepas ekonomi bangsa ini masih dalam kondisi recovery pasca pandemi dan ancaman resesi tahun depan.

Dengan melihat potret tantangan dan peluang yang ada hari ini, akselerasi ekonomi mempunyai banyak keuntungan pada tahun 2023, Indonesia akan bisa bangkit dan pulih lebih cepat karena Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar dari ancaman resesi yang ada. Resesi ekonomi akan kalah dengan akselerasi ekonomi yang di canangkan.

Oleh : Wijianto, Wakil Bendahara Umum PB HMI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *