Selamat buat Bambang Soesatyo (Bamseot) yang telah terpilih sebagai Ketua MPR RI 2019-2024 secara aklamasi. Kursi ketua MPR memang layak diraihnya setelah 21 bulan (sejak tanggal 15 Januari 2018) memimpin DPR usai dijabat Setya Novanto (Setnov) dan Ade Komaruddin (Akom).
Setelah menduduki jabatan ketua DPR, nama Bamsoet makin akrab ditelinga masyarakat. Khususnya saat dirinya banyak melakukan terobosan-terobosan di DPR. Atas inovasinya itu, Bamsoet dan DPR dapat penghargaan selama memimpin parlemen Indonesia.
Karir Bamsoet berkarir sebagai wartawan. Usai jadi wartawan itu, ia mendapatkan kesempatan berkarir di dunia politik. Ia bermula jadi wartawan Harian Umum PRIORITAS (1985), di tahun 1987 Bamsoet menjadi Sekretaris Redaktur Majalah VISTA, Pemimpin Redaksi Majalah INFO BISNIS (1991), Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya (2004), Komisaris PT Suara Irama Indah (1999) dan menjadi Direktur PT Suara Rakyat Membangun (Suara Karya) (2004).
Wajar jika awak media sangat dekat dengan Bamsoet. Kepada wartawan, Bamsoet sangat dekat. Hubunganya dengan wartawan, ibarat sahabat. Hal itu terbukti dalam satu group WhatsApp “PressRoom DPR”, Bamsoet mendengarkan keluh-kesah para wartawan di dalam group tersebut. Ia langsung mendengar apapun persoalan wartawan, mulai persoalan negara (berita) hingga persoalan parkir motor di lingkungan DPR. Bamsoet memberi solusi buat wartawan. Ia tak memiliki sekat dengan wartawan dan masyarakat.
Setelah Bamsoet terpilih sebagai ketua MPR RI, group Whatsapp itu berubah nama menjadi “PressRoom MPR”. Ini bukti kawan-kawan media mendukung karir Bamsoet. Menarik ditunggu terobosan-terobosan Bamsoet selanjtunya selama memimpin MPR. Rakyat menanti agar ideologi negara kukuh pada ideologi Pancasila dengan slogan “MPR Rumah Kebangsaan”.
Kedekatannya Bamsoet tak hanya pada wartawan, ia juga dekat dengan kawan aktivis dan kawan lama. Di group aktivis seperti HMI, Pemuda Pancasila, KAHMI dan lain sebagainya, Bamsoet juga cukup aktif. Ia tak begitu masalah dengan berbagai perbincangan mengkritisi dirinya yang ada dalam group tersebut.
Wajar saja jika Bamsoet mendapatkan dukungan dari sejumlah kalangan, saat menapaki karirnya. Baik sejak Bamsoet berkarir di luar DPR, maupun saat meraih kursi Ketua DPR dan MPR. Itu semata-mata bergaul dengan seluruh kalangan. Ia dekat dengan rakyat.
Redaksi punya catatan khusus terkait proses dua jabatan Bamsoet diraih di Senayan, Ketua DPR dan MPR RI. Yang pertama mendukung Bamsoet secara terbuka di media menjadi ketua DPR kala itu malah dari eksternal Partai Golkar. Ia didukung oleh koleganya sesama anggota Komisi III DPR dari sejumlah fraksi.
Padahal, Bamsoet kala itu ‘menantang’ sejumlah kandidat seperti Azis Syamsuddin, Fadel Muhammad, Ridwan Hisjam, dan Zainuddin Amali. Namun, karena kedekatan itu, Airlangga Hartarto pun sebagai Ketua Umum DPP Golkar otomatis mendukung kader terbaiknya itu.
Begitu pula saat namanya digadang-gadang sebagai Ketua MPR RI, fraksi pertama di DPR mendukung Bamsoet menjadi Ketua MPR datang dari sahabatnya di PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi. Ke publik Habib Aboe menyebutkan, Bamsoet sangat layak raih kursi ketua MPR.
Setelah Habib Aboe disusul politisi Partai Demokrat sekaligus menjabat Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 Agus Hermanto angkat bicara ke media. Sehari kemudian, Rabu (2/10/2019) partai terus bertambah mendukung Bamsoet. Hingga Kamis (3/9/2019) pagi seluruh fraksi di DPR minus Gerindra, bersama Kelompok DPD RI mendukung Bamsoet sebagai ketua MPR 2019-2024.
“Saya melihat Mas Bambang Soesatyo (Bamseot) sangat cocok untuk duduk sebagai Ketua MPR. Sebelumnya beliau sudah berpengalaman menjabat sebagai ketua DPR, tentunya hal itu akan menjadi modal utama untuk beliau memimpin lembaga sebesar itu,” kata Habib Aboe pada Lintas Parlemen, Jakarta, Selasa (30/9/2019) lalu.
“Selain itu Mas Bamsoet juga memiliki daya terima yang bagus, semua kalangan welcome dengan beliau. Ini adalah daya dukung yang diperlukan sebagai seorang yang akan memimpin lembaga yang berisi perwakilan dari berbagai latar belakang. Dengan profil yang akseptabilita tinggi, saya yakin dinamikan di MPR akan berjalan dengan baik,” sambung Habib Aboe.
Bamseot Kader Bangsa yang Berproses, Bela Rakyat!
Figur Bamoset makin dekat dengan di hati masyarakat khususnya saat dia banyak melakukan terobosan-terobosan di DPR. Di mana selama ini, “Kritik DPR” sangatlah tabu. Malah dengan hadirnya Bamseot sebagai komandan di DPR, ia merubah pradigma itu. Mengkritik DPR hal biasa, bahkan selama hampir 2 tahun memimpin DPR, 2 kali Bamseot menggelar “Lomba Kritik DPR” dalam Bentuk Stand Up Comedy.
Yang membuat salut para netizen, saat para komedian mengkritik DPR secara pedas, kasar dan kadang menyinggung perasaan, Bamsoet menganggapnya sebagai vitamin untuk membangun bangsa ini. Bagi Bamsoet, kritik di era demokrasi itu adalah nutrisi positif bagi NKRI ini.
Tak hanya stand up comedy, lomba kicau burung, hingga lomba mewarnai bagi balita, panjat pinang dan lain sebagainya. Semua perlombaan itu mengundang rakyat ke DPR, dan selama hampir 2 tahun itu, wajar banyak masyarakat ke DPR ‘berwisatawan ria’. Rakyat Bahagia dengan kehadiran Bamsoet di DPR. Selain bisa berfoto-foto ria, rakyat bisa pulang ke rumah membawa hadiah dan rupiah.
Berbicara soal prestasi Bamsoet selama memimpin DPR banyak yang telah dicatatkan. Redaksi BELA RAKYAT tak mau berpanjang lebar. Yang mau tahu lebih banyak, googleing saja.
Intinya, Bamsoet diproses dari keluarga tentara. Di mana Bamsoet menuntaskan pendidikan dasar dan tinggi di Ibu Kota DKI Jakarta. Bamsoet sejak muda aktif di sejumlah organisasi, baik organisasi mahsiswa, kepemudaan, kemahasiswaan, bisnis hingga partai politik.
Usut punya usut, karier profesional di partai politik Bamseot bermula di Partai Golkar dimulai dengan menjadi Pengurus Pusat GM Kosgoro di tahun 1995. Bamseot mudah yang memiliki potensi besar kala itu, kariernya terus menanjak hingga kemudian dipercata sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar di tahun 2009. Kemudian Bamsoet terpilih sebagai anggota DPR tiga periode, yakni pada 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024, tiga periode.
Sedikit kita bahas masa-masa sekolah Bamsoet, menghabiskan masa sekolah di SMA Negeri 14, Kramatjati, Jakarta Timur. Setelah menanjak usainya 19 tahun, lulus dari SMAN 14, Bamsoet masuk Akademi Accounting Jayabaya, Jakarta Timur.
Dari kampus Jayabaya, ia mengambil S1 di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta Timur. Dan S2 Bamsoet diraih di IM Newport Indonesia, Amerika.
Selama mahasiswa, aktif di berbagai organisasi menjabat Ketua Umum Senat Mahasiswa Akademi Akuntansi Jayabaya, Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Pemred Majalah Universitas Jayabaya, Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia, Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya, Ikatan Pers Mahasiswa, Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia dan Wakil Sekjen PB HMI.
Saat menjadi mahasiswa, ia sudah memulai berdagang barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari. Seperti dilansir Tribunnews, Bamseot mampu mencicil mobil Volkswagen (VW) kodok waktu itu seharga Rp 600 ribu dari hasil jerih payanya, keringat sendiri dan tangannya sendiri.
Sesuai data dari viva, karier profesional Bamsoet bermula sejak jadi wartawan pada di umur 23 tahun. Kariernya menanjak saat dipercaya sebagai pemimpin redaksi majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun kala itu. Setelah 8 tahun kemudian, Bamsoet menjabat komisaris PT Suara Irama Indah. Puncaknya, di tahun 2004, Bamseot menjabat Direktur PT Suara Rakyat Membangun sekaligus sebagai Pemiminpin Redaksi Suara Karya.
Bamsoet yang dikenal fokus dalam bekerja, karirnya terus merangkak. Pada tahun 2006, Bamsoet meraih kepercayaan baru sebagai Direktur Independen PT SIMA,Tbk, setahun Bamseot menjabat sebagai direktur Kodeco Timber.
Karir Bamsoet dimulai sejak tahun 1980 di Golkar sebagai aktivis AMPI. Ia telah menjadi calon legislatif dari Golkar kala itu itu sebanyak empat kali tapi tak pernah lolos, baru di Pemilu 2009 hingga kini, dia terpilih menjadi anggota DPR RI. Luar biasa, ia sosok yang memiliki semangat yang tak pernah pudar.
Kembali ke parlemen, bisa dikatakan, karier politik Bamsoet sangat moncer di Senayan. Ia benahi DPR, tak hanya di lingkungan pimpinan DPR RI, juga di lingkungan lainnya. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII, ikut melahirkan DPR Now yang mendatangkan sejumlah penghargaan.
“Kita punya konsep besarnya bahwa DPR Now ‘DPR dalam Genggaman Rakyat’ karena melalui berbagai fitur futuristik pada aplikasi DPR Now! Menjadikan DPR RI sebagai open parliament pertama dunia yang menyediakan berbagai informasi,” kata Bamsoet usai mendapatkan penghargaan itu.
Untuk diketahui, untuk aplikasi DPR Now bisa di-download di HP sebagai alat informasi lengkap DPR RI dari hasil rapat, pengaduan masyarakat, sampai live streaming berbagai kegiatan secara real time and real live ada di sana.
Aplikasi itu hasil perkembangan teknologi informasi yangs dilihat sebagai peluang bagi Bamsoet, bukan sebagai ancaman belaka. Menurut Bamsoet, dengan teknologi warga harus cerdik dalam memanfaatkan teknologi informasi agar mampu membuat nilai tambah bagi kehidupan manusia di era moder ini.
“Dengan ide serta gagasan itulah, saya mendorong DPR RI melahirkan aplikasi DPR Now! Kini aplikasi canggih itu bisa diunduh di smartphone kita, kapanpun dan dimanapun, semua orang bisa memantau dan mengintip aktifitas para anggota DPR RI melalui aplikasi DPR Now itu! Di dalamnya ada rapat, ada kegiatan lainnya dari daerah pemilihan (Dapil). Ini menjadikan DPR RI bukan hanya sebagai Parlemen terbuka, melainkan juga sebagai Parlemen yang berani buka-bukaan terkait kinerja dan anggaran,” ungkap Bamsoet saat menerima penghargaan IDIA 2019 kategori Aplikasi Terbaik dan Inovatif di Jakarta, Jumat (20/9/2019) lalu.
Selain aplikasi DPR Now ini, Bamsoet meninggalkan jejak yang baik di DPR RI dengan memiliki tiga aplikasi kekinian lainnya yang di-download di Hand phone smartphone. Seperti aplikasi DPR RI, DPR e-Library, dan DPR PPID.
Inovasi Bamsoet juga berkreasi melalui, website DPR RI yang bisa diakses melalui www.dpr.go.id yang bisa diakses media sosial (medsos) seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube.
“Kami di DPR, termasuk Humas DPR RI sering memperoleh penghargaan. Terbaru yakni, Bronze Award untuk Kategori Government Public Relation dari ajang Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2019, serta sebelumnya Indonesia Community Engagement (ICE) Award 2018 pada kategori partisipasi pembangunan. Penghargaan itu harus bisa meningkatkan kualitas kinerja, jangan sampai, atau malah dengan banyak penghargaan itu jalan di tempat atau mengalami kemunduran di masa akan datang,” pesan Bamsoet.
Penghargaan IDIA 2019 bagi Bamsoet ini untuk melengkapi berbagai penghargaan terima sejak tahun 2018 menjabat sebagai Ketua DPR RI. Seperti Best Parliamentarians 2019 oleh Obsession Media Group, 10 Tokoh Politik dengan Branding Otentik 2018 dari Polaris Data and Story Lab, The Best and The Next Legislator Award 2019 dari Berlian Organizer, Golden Democracy Award 2018 dari Rakyat Merdeka Online, Best Communicators 2018 dari majalah PR Indonesia, dan Anugerah Pers Jawa Tengah 2018 dari Suara Merdeka Network.
KARIER
- Wakil Sekjen PB HMI, 1988-1990
- Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, 1986-1987
- Wartawan Harian Umum PRIORITAS, 1985
- Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya,1988
- Ikatan Pers Mahasiswa, 1986-1988
- Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia, 1989-1992
- Pemimpin Redaksi Majalah INFO BISNIS,1991
- Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya, 2004
- Direktur PT Suara Rakyat Membangun (Suara Karya), 2004
- Direktur Independen PT SIMA, Tbk, 2006
- Direktur Kodeco Timber, 2007
- Anggota DPR dari fraksi Golkar 2009-2014, 2014-2019
- Bendahara Dewan Pimpinan Pusat AMPI, 2006 – 2009
- Ketua Kompetemen Organisasi DPP REI, 2007
- Ketua Kompartemen Media Massa Paguyuban Wayang Nusantara, 2007
- Komisaris PT Suara Irama Indah, 1999
- Sekretaris Fraksi Golkar, 2014-2015
- Sekretaris Redaktur Majalah VISTA, 1987
- Anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI)
- Wakil Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957, 2008-2013
- Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang & Distribusi Indonesia (ARDIN), 2008 – 2013
- Ketua Komisi I, DPR RI, 2015-2016
- Ketua Komisi III, DPR RI, 2016-sekarang
- Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2015-2016
- Ketua DPR RI, 2018-2019
- Ketua MPR RI 2019-2024