Tinggalkan Banyak Utang, Prestasi Muslimin Bando Belum Bisa Kalahkan La Tinro

Pakar Politik Dan Pemerintahan, Prof. Bastian Lubis

Enrekang – Perhelatan Pilkada Kabupaten Enrekang tahun 2024 akan kembali mempertemukan dua nama besar yang masing-masing akan mendorong putranya bertarung untuk maju di Pilkada Kabupaten Enrekang. Keduanya adalah, Haji La Tinro La Tunrung dan Muslimin Bando.

 

Bacaan Lainnya

Mitra Fakhruddin adalah putra Muslimin Bando dipastikan akan bertarung di Pilkada Enrekang, begitu juga putra La Tinro La Tunrung yakni, Andi Tenri Liwang La Tinro akan mendampingi H.M. Yusuf Ritangnga.

Sepanjang perjalanan sejarah pemilihan Bupati Enrekang, La Tinro La Tunrung tidak pernah dikalahkan oleh, Muslimin Bando.

Salah satu pakar politik dan pemerintahan di Sulsel, Prof Bastian Lubis menjelaskan nama besar, La Tinro La Tunrung telah meninggalkan banyak kemajuan dan prestasi untuk masyarakat Kabupaten Enrekang selama masa kepemimpinannya dua periode menjadi Bupati Enrekang.

Termasuk pengelolaan anggaran di masa kepemimpinan, La Tinro La Tunrung tidak pernah meninggalkan sejarah buruk dalam bentuk utang, atau prestasi disclaimer oleh BKP.

“Kalau sudut pandang saya dari sisi keuamgan negar, kepemimpinan La Tinro jauh lebih baik dari kepemimpinan Muslimin Bando. Terbukti dengan utang yang diwariskan Muslimin Bando yang mencapai kurang lebih 700 Miliar yang mana itu bersumber dari PEN, dan utang pihak ketiga,” ungkap, Prof. Bastian Lubis, Selasa, 27 Agustus 2024.

Bastian sapaan akrabnya juga mengamati sejarah kepemimpinan, Muslimin Bando terdapat sejumlah pejabat di Kabupaten Enrekang yang harus ditahan akibat tindak pidana korupsi.

“Sejarah buruk dalam kepemimpinan Muslimin Bando sudah beberapa kepala dinas harus ditahan karena pidana korupsi. Karena kelihatannya yang saya ikuti dari tahun ketahun kepemimpinan Muslimin Bando pengelolaan manejerial keuangannya kurang baik. Sehingga, tampaknya sulit untuk menentukan skala prioritas pembangunan yan pro ekonomi rakyat dengan dana yang terbatas. Sehingga berdampak pada terjadinya utang yang menumpuk, itu juga disebabkan tidak disiplin anggaran belajarnya,” jelas, Prof Bastian Lubis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *