Pendampingan Literasi Digital bagi Guru Binaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur: Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Digital

KUALA LUMPUR – Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Ni Nyoman Alit Triani, bersama anggota Pujiono, Dian Anita, Eni Wuryani, dan Dewi Prastiwi, serta mahasiswa Restu Eri Adinata dan Renata Oktakisti, telah melaksanakan kegiatan pendampingan literasi digital di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital para guru, guna memajukan kualitas pendidikan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang pesat. Sabtu-Selasa (20-23/7/2024).

Bacaan Lainnya

Kegiatan pendampingan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kemampuan digital para pendidik di era teknologi informasi. Dalam dunia pendidikan yang semakin bergantung pada teknologi, keterampilan digital yang memadai menjadi salah satu kunci utama untuk memberikan pembelajaran yang efektif dan menarik.

“Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (FEB UNESA) berkomitmen untuk membantu para guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dalam mengasah keterampilan dalam bidang digital,” ujar Ni Nyoman pada keterangannya. Kamis, (08/8/2024).

Pendampingan yang dilaksanakan berlangsung selama tiga hari, dimulai dengan sesi pelatihan intensif mengenai penggunaan berbagai alat dan platform digital yang relevan dalam proses belajar mengajar. Materi yang diberikan mencakup teknik-teknik pengajaran online, pemanfaatan aplikasi pendidikan, serta strategi untuk mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum.

“Selain itu, guru-guru juga diperkenalkan pada konsep keamanan digital dan etika online, dan sistem penyimpanan data yang lebih fleksibel untuk memastikan penggunaan teknologi secara bertanggung jawab,” sebutnya.

Sesi pelatihan tersebut disambut antusias oleh para peserta. Mereka menunjukkan keterlibatan aktif dan keinginan yang kuat untuk menerapkan pengetahuan yang baru mereka peroleh.

“Kami sangat senang dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Hal ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” tambahnya.

Selain sesi pelatihan, kegiatan juga mencakup sesi praktik di mana para guru dapat langsung mencoba aplikasi dan alat digital yang telah dipelajari.

Mahasiswa Restu Eri Adinata dan Renata Oktakisti berperan aktif dalam mendampingi para peserta selama sesi praktik ini, memberikan bantuan dan menjawab berbagai pertanyaan yang muncul. Dukungan langsung ini sangat membantu guru-guru dalam menerapkan keterampilan yang baru mereka pelajari.

Kegiatan pendampingan ini juga melibatkan evaluasi dan umpan balik untuk memastikan bahwa, materi yang disampaikan benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para peserta.

“Kami melakukan evaluasi setelah setiap sesi untuk memastikan bahwa, kami dapat menyesuaikan materi dengan kebutuhan peserta. Umpan balik mereka sangat berharga dalam meningkatkan efektivitas pelatihan,” beber Dian Anita.

Hasil dari kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Dengan keterampilan digital yang lebih baik, para guru diharapkan dapat menghadirkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan menarik, serta dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas akses pendidikan bagi siswa mereka.

“Kami percaya bahwa dengan meningkatkan literasi digital para guru, kami juga turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” papar Eni Wuryani.

Keberhasilan kegiatan pendampingan ini mencerminkan komitmen dan dedikasi tim pengabdian masyarakat dalam mendukung kemajuan pendidikan di era digital.

Dewi Prastiwi, anggota tim, menutup acara dengan harapan bahwa, kolaborasi ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam perjalanan panjang menuju peningkatan literasi digital di sektor pendidikan, dan kami siap untuk terus berkontribusi dalam upaya ini,” harap Dewi.

Dengan berakhirnya kegiatan pendampingan, tim pengabdian masyarakat mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama para guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, atas partisipasi aktif dan semangat mereka.

“Kegiatan ini menegaskan pentingnya kerja sama dalam memajukan pendidikan dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dan relevan di masa depan,” tutup Dewi. (ari)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *