ENREKANG – Takdirlah yang membawa St. Masitah Aspah jadi bintang di Film Rantemario. Masitah Aspah atau akrab disapa Sita jadi menjadi pemeran pembantu dalam Film Rantemario yang saat ini sedang dalam penggarapan.
Padahal, awalnya Sita semula tak ada niat menjadi salah satu anggota dari film lokal ini. Awalnya, ia hanya mengantar adiknya untuk ikut pembekalan film.
Gadis cantik nan periang yang selalu ceria dalam kesehariannya ini dikenal sangat aktif dalam proses pembekalan talent yang dilaksanakan tim produksi film Rantemario selama sepekan ini.
Anak pertama dari 5 bersaudara dari pasangan Aspah Wahab dan Alm. St. Rahma menyelesaikan pendidikan terakhir nya di SekolahTinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro Makassar, konsentrasi study Manajemen Keuangan. Selepas kuliah, gadis manis berdarah Enrekang ini lebih memilih bekerja lepas untuk menentukan sendiri profesi kerjanya.
Pekerjaan yang paling senang digelutinya adalah Content Creator, salah satu profesi khas anak muda jaman sekarang.
Rutinitasnya mengemas konten kreatif akhirnya mengantar Sita tergabung dalam komunitas Selegram nasional yang kerap mengalokasikan berbagai produk endorsement secara profesional.
Kegemaran Sita melakukan traveling dan membaca juga sangat membantu aktifitasnya menciptakan materi konten yang dinamis. Jumlah followersnya yang kian hari bertambah hingga puluhan ribu membuat akun media sosialnya semakin populer dan menempatkan namanya sebagai salah satu selegram terkenal di kota Makassar.
Sita terpilih sebagai salah satu pemeran pembantu utama film Rantemario dan berperan sebagai Jenny, mahasiswi asal Manado yang berkarakter periang dan humoris. Prilaku yang menurutnya sesuai dengan karakter alaminya.
Keterlibatan Sita sebagai salah satu pemeran pembantu utama sebenarnya tidak direncanakan. Awalnya Sita cuma datang mengantar adik laki-lakinya untuk mengikuti jadwal pembekalan dari pihak manajemen film Rantemario. Saat sedang menunggu dilokasi, sutradara melihatnya dan langsung ditawari peran.
“Saya sempat bingung saat itu tapi rasa penasaranku dengan dunia film lebih besar. Tanpa pikir panjang saya terima saja, ” jelasnya.
Menurutnya dunia film akan memberinya wawasan baru yang berpotensi mendukung profesinya. Hal yang paling membuatnya bersemangat adalah film Rantemario mengangkat tema khas dari kampung halamannya.
“Ini tantangan baru buatku. Selama ini saya fokus membentuk karakter diriku sendiri dalam kemasan konten kreatif. Ikut terlibat sebagai pemain film apalagi layar lebar sepertinya menjanjikan aktifitas yang lebih menarik lagi, ” pungkasnya. (Wan)