PANGKEP – Terkait dugaan belum dibayarnya honor para Pegawai Harian Lepas (PHL) di Dinas Damkar Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan netizen membuka donasi buat para petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Sebelumnya, terungkap kabar hampir setahun honor alias gaji para petugas Damkar Pangkep tidak terbayar. Mirisnya, ada sekitar setahun sejak tahun 2022-2023 ini gaji para PHL itu tidak terbayar. Persolan ini menjadi perbincangan di tengah masyarakat Pangkep.
Sejumlah pihak menyampaikan simpati dari para pekerja tersebut. Dari WhatsApp WAY Coffee, muncul ide “Daripada banyak kritik, bagaimana jika langsung lakukan aksi kemanusiaa membantu para pekerja tersebut untuk membantu keluarga mereka,” salah satu komentar dari anggota grup WhatsApp tersebut.
Dari situ muncul simpati dari sejumlah tokoh di Pangkep yang ada di dalam WhatsApp grup itu untuk membantu para pegawai Damkar tersebut. Donasi dibuka pukul 08:07 WITA.
Dari listing penyumbang terus berlanjut hingga kini pukul (09:00 WITA) sudah terkumpul dana hingga Rp 67.300.000. Dana terkumpul tersebut rencananya bakal disalurkan untuk para pekerja Damkar atau aksi kemanusiaan lainnya.
Dana yang terkumpul tersebut di antaranya berasal dari Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Irwan, mantan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid Batara, mantan Ketua PSSI Pangkep Rahmat Nur, Tokoh Pangkep Kamran dan Politisi PPP Guntur Hanafi.
“Langsung saja kumpul br pigi shalat Jum’at di sebelah, anu gampang sekali ji ini. Demi kemanusiaan coba2mi Dulu. Ayo Pangkep bangkit buktikan kepedulian mu,” kata Guntur dikutip dari grup WhatsApp WAY Coffee, Jumat (10/3/2023).
“Kalau betul2 Pangkep bangkit ayo donasi. Ayo yg mau donasi. Manami itu Pangkep bangkit ? Ini yg perlu dibangkitkan utk dibantu meringankan beban petugas Damkar. Sy yakin H Irwan mau juga ikut serta donasi. Apalagi kodong mau masuk bulan puasa. Tdk ada tdk baiknya dlm berbuat kebaikan. Ini bukan provokator, tapi mengajak utk berbuat kebaikan & membantu sesama, tdk ada embel2 politik. Ingat ini bukan kompa2 yg dikatakan oleh sebagian orang. Ini persoalan kemanusiaan,” ujar Kamran.
“Sdhlah.. ayo Mig yang mulai.. jangan mengakhiri,” tulis Rahmat Nur.
“Buka rek (rekening donasi),” tulis Syamsuddin Hamid Batara.